Pendidikan nasionalisme dapat diartikan sebagai usaha secara sadar dan sistematis untuk mengembangkan rasa cinta kepada tanah air sehingga setiap individu yang hidup dalam suatu negara memiliki rasa senasib sepenanggungan. Pendidikan nasionalisme mengacu pada aspek cognitive yang terkandung dalam nasionalisme. Aspek cognitive dalam pendidikan nasionalisme dapat berupa pengetahuan perjuangan bangsa dalam mewujudkan cita-cita bersama yang harus tetap diperjuangkan sampai masa kini. Pengetahuan nasionalisme bangsa Indonesia dapat berupa sejarah perjuangan bangsa Indonesia pra-kemerdekaan hingga masa reformasi yang diinternalisasikan dalam mata pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganegaraan. Anak-anak Indonesia perlu tahu sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia pada masa pra-kemerdekaan. Berkat perjuangan mereka, saat ini kehidupan rakyat Indonesia menjadi lebih baik, merdeka menjadi sebuah negara yang berdikari. Nasionalisme selalu dibutuhkan sepanjang zaman selama suatu negara masih berdiri, demikian pula dengan negara Indonesia. Indonesia adalah negara yang besar dengan beragam suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan.
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia membutuhkan suatu pengikat sehingga dapat bersatu menjadi sebuah negara kesatuan yang kuat. Pengikat itulah yang disebut nasionalisme yaitu suatu rasa senasib sepenanggungan untuk mewujudkan cita-cita bersama yang senantiasa diperjuangkan. Di sinilah pentingnya pendidikan nasionalisme sebagai pemersatu bangsa. Melalui pendidikan nasionalisme anak-anak bangsa dapat lebih memahami kondisi bangsanya, memahami perjuangan pahlawan bangsa sehingga dalam jiwa peserta didik terdapat rasa memiliki dan peduli kepada tanah air tempat ia dilahirkan. Nasionalisme yang tinggi dalam diri seorang peserta didik tidak akan luntur walaupun telah berada di luar negeri. Ia akan tetap mengabdi dan kembali pada tanah airnya.
Cita-cita bersama ini yang kemudian berkaitan dengan aspek goal. Cita-cita bangsa Indonesia dapat didefinisikan sebagai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan nasional bangsa Indonesia dapat tercapai melalui pendidikan nasionalisme. Melalui pendidikan nasionalisme kesadaran dan kepedulian bangsa Indonesia menjadi semakin meningkat sehingga tujuan bangsa dapat tercapai. Tanpa adanya pendidikan nasionalisme, rakyat Indonesia akan kesulitan bersatu. Beberapa golongan akan mementingkan golongannya masing-masing sehingga tidak peduli pada nasib bangsanya. Ketidakpedulian ini menjadi kendala dalam upaya pencapaian tujuan negara.
Pendidikan nasionalisme membutuhkan suatu strategi untuk memperjuangkan internalisasi nasionalisme dalam diri rakyat Indonesia. Strategi yang diterapkan dalam mengukuhkan nasionalisme berbeda di setiap zamannya tergantung pada tantangan zaman yang sedang dihadapi suatu bangsa. Saat ini tantangan bagi nasionalisme adalah semakin modernnya kehidupan manusia yaitu jarak tidak menjadi halangan karena media telekomunikasi telah menyatukan semua lapisan masyarakat menjadi suatu global village (Hendrastomo, 2007). Globalisasi ini menyebabkan nasionalisme menjadi terkikis serta menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi suatu negara. Indonesia telah merasakan dampak globalisasi yang menyebabkan terkikisnya nasionalisme.
Selain akibat globalisasi, Indonesia juga masih memiliki masalah yang besar yaitu masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang susah diberantas. Strategi yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya membentuk rasa nasionalisme adalah melalui pendekatan moral dan spiritual. Pendekatan moral dan spiritual selain diinternalisasikan dalam mata pelajaran sejarah, pendidikan kewarganegaraan, dan agama juga diwujudkan dalam pendidikan karakter melalui pembiasaan dan teladan.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁