Memasuki hari ketujuh tantangan “Mendongeng”. Saya mulai asyik setiap mempersiapkan lanjutan dongeng untuk Alula. Seakan-akan dongeng yang saya buat menjadi saling sambung menyambung. Lagi-lagi saya mendongeng untuk Alula di waktu ia menjelang tidur malam. Pagi hari atau siang hari saya masih susah membagi waktu karena masih sibuk pula di ranah domestik. Namun, kali ini saya tak percaya diri mendongeng karena ayah Alula justru menunggui kami. Saya grogi donk, karena biasanya saya tidak ditunggui suami. Hanya saya dan Alula. Begitu mendengar saya mendongeng, baru satu atau dua kalimat, suami sudah senyam senyum mencurigakan. Katanya saya masih aneh dalam mendongeng. Kurang pas gitu menurutnya. Karena malu didengar suami, jadi saya melanjutkan mendongeng setelah suami keluar kamar. Nah.. berikut dongeng untuk Alula. *** Teman Cerita Lula: Kado Hari Ibu Teng.. teng.. teng.., terdengar lonceng tanda pulang sekolah. Anak-anak berhambur keluar kelas, segera pulang ke rumah masing
Tentang perjalanan untuk terus memperbaiki diri..