Di hari keempat tantangan, saya menggunakan dongeng lanjutan
hari sebelumnya. Saya menggunakan waktu mendongeng pada saat sore hari
menjelang mandi. Di saat-saat tersebut biasanya saya dan Alula berada pada
waktu santai. Sambil menunggu waktu mandi, saya melanjutkan dogeng untuk Alula.
Berikut lanjutan dongengnya.
***
Teman Cerita Lula: Pelajaran yang Menyenangkan
Anak-anak terlihat semangat sekali mengerjakan tugasnya
masing-masing. Bu Guru Pindy sangat senang karena anak-abak terlihat
bersemangat.
“Nah.. sekarang, kalian amati. Apa saja warna yang ada dalam
lingkaran?” tanya Bu Guru Pindy.
“Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu,
Buuu...,” jawab anak-anak bersamaan.
“Betul.. sekarang kalian putar lingkaran karton tersebut
dengan kencang,” kata Bu Guru Pindy memberi perintah.
Anak-anak mengikuti perintah Bu Guru Pindy.
“Warna apa yang kalian lihat, Anak-anak?” tanya Bu Guru
Pindy.
“Puuutiiih, Buuu,” jawab anak-anak.
“Betul sekali. Sekarang Ibu punya sesuatu yang bagus,”. Bu
Guru Pindy membawa selang yang sudah dihubungkan dengan keran.
“Apa warna cahaya matahari yang sedang bersiar ini?” tanya
Bu Guru Pindy sambil memantulkan cahaya matahari di sebuah kertas berwarna
hitam.
“Putiiih, Bu,” jawab Pempem Panda, si ketua kelas.
“Bagus., betul sekali Pempem. Sekarang Bu Guru akan semprotkan
air keran mengenai berkas cahaya matahari ini. Amati yaa apa yang kalian
lihat?”. Bu Guru Pindy mempraktikkan dengan cara menyemprotkan percikan air di
berkas cahaya matahari.
“Wooow... Pelangi!” teriak Cici, diikuti tatapan takjub
teman-temannya yang lain.
“Betul sekali. Terlihat seperti pelangi ya?. Coba siapa yang
bisa menjelaskan apa hubungannya dengan kertas warna-warni yang kalian buat
tadi?” tanya Bu Guru Pindy.
Twiti Bebek menunjukkan jari. Bu Guru Pindy mempersilahkan
Twiti untuk menjawab.
“Kertas warna-warni kalau diputar terus jadi warna putih.
Warna putih dari sinar matahari terkena percikan air jadi warna-warni seperti
pelangi,” jawab Twiti.
Bu Guru Pindy mengangguk-angguk. Tak berapa lama kemudian,
Cici menunjukkan tangan. Bu Guru Pindy mempersilahkan Cici menjawab.
“Pelangi sebenarnya berasal dari warna putih sinar matahari,
Bu. Sinar matahari bisa jadi pelangi kalau ada air. Makanya pelangi muncul
setelah hujan,” jawab Cici bersemangat.
Bu Guru Pindy tersenyum. Anak-anak didiknya mulai paham.
“Nah.. bagus sekali jawaban kalian semua. Tadi kita sudah
praktik proses terjadinya pelangi. Pelangi timbul karena adanya pembiasan atau
pembelokan cahaya matahari. Pembelokan cahaya matahari ini dibantu oleh
tetes-tetes air. Hal ini juga membuktikan bahwa cahaya matahari sebenarnya
terdiri dari berbagai warna seperti percobaan ketika kalian memutar kertas
warna-warni, namun yang terlihat justru warna putih,” simpul Bu Guru Pindy.
Anak-anak tersenyum puas. Pelajaran hari ini terasa sangat
menyenangkan bagi anak-anak. Mereka sangat menyukai aktivitas balajar bersama
Bu Guru Pindy. [selesai]
***
Bagaimana reaksi Alula dengan dongeng keempat saya?
Kali ini sepertinya Alula agak sedikit tertarik. Ia menatap
wajah saya ketika saya mulai mendongeng. Memang hanya sesekali ia mengamati
gerakan bibir saya di sela-sela kegiatan menyusunya. Saya belum bisa
mendongengkan Alula dalam keadaan “bebas” tanpa menyusu. Beberapa menit ia akan
menghentikan kegiatan menyusunya dan menatap saya yang sedang mendongeng. Selanjutnya
Alula melanjutkan menyusu seperti biasa dalam waktu yang lebih panjang. Demikian
seterusnya sampai dongeng selesai.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁