IMPLEMENTASI PANDOWA SEBAGAI INOVASI WISATA PENDIDIKAN DAN WISATA BUDAYA
JAWA
Desty Putri Hanifah, Yosi Gumala
Dosen Pembimbing: Drs. Sukardi,
M.Pd.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang
ABSTRAK
Menurut UU No 5 Tahun 1992 pasal 13 dijelaskan bahwa
setiap orang yang memiliki benda cagar
budaya wajib melindungi dan memeliharanya. Permainan tradisional merupakan salah satu unsur
budaya yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Berkaitan dengan upaya perlindungan dan
pemeliharaannya, benda cagar budaya dalam hal ini permainan tradisional
memiliki peran penting dalam bidang pendidikan. Menurut Sujarno (1997) dolanan
kurang disenangi karena banyaknya tayangan televisi yang
menarik, lahan permainan yang menyempit, meningkatnya perkembangan
teknologi, komunikasi dan
transportasi.
Padahal di dalam dolanan Jawa terkandung
berbagai nilai moral positif yang
penting
bagi perkembangan anak.
Berdasarkan hal tersebut maka
penulis memunculkan gagasan yaitu Pandowa
sebagai wisata
pendidikan sekaligus
wisata budaya guna
mengenalkan,
menarik
minat dan
mengaplikasikan dolanan
Jawa
di masyarakat
terutama anak-anak. Pandowa adalah solusi
kreatif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
muncul demi internalisasi nilai dan
pelestarian
dolanan Jawa. Pandowa
dilaksanakan
secara rutin
di setiap akhir pekan di sekolah, kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan
secara lebih luas bersamaan dengan car free day di Simpang Lima yang dimulai pada
pukul 06.00-10.00. Pandowa
memiliki fungsi ganda yaitu sebagai wisata pendidikan dan wisata budaya. Pandowa pada saat car free
day merupakan
sebuah peluang besar
untuk
menarik minat pengunjung. Rutinnya pelaksanaan
Pandowa
akan menginternalisasikan nilai secara
perlahan, namun terus
menerus sehingga
akan bertahan lebih lama di dalam hati anak-anak. Anak
akan tertarik untuk mencoba semua jenis dolanan yang
disediakan dan akan menimbulkan rasa ingin tahu apabila belum memainkan dolanan yang
ada.
Output dari Pandowa
memang
tidak dapat terlihat dalam waktu yang
relatif singkat. Namun, diharapkan sepanjang pelaksanaan Pandowa secara rutin ini dapat tercapai
perubahan moral dan terjadi pelestarian budaya pada masyarakat Semarang sehingga masyarakat khususnya
anak-anak
tidak lupa dari
mana mereka berasal.
Kata Kunci: Pandowa, dolanan, anak-anak
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁