Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Jelajah 6: Asyiknya Berbagi Hadiah

Pekan keenam di penjelajahan ulat-ulat. Setelah menemukan teman baru di acara camping bersama, kami masih mendapatkan tantangan yang tak kalah seru. Tak kenal maka tak sayang, agaknya pepatah tersebut memang benar adanya. Supaya perkenalan kemarin lebih berkesan kami harus berbagi hadiah. Hadiah yang diberikan tentu saja sesuatu yang berkaitan dengam keluarga favorit teman baru kami masing-masing. Kami harus menyiapkan hadiah terbaik untuk teman-teman baru kami. Ketika mendapat tantangan ini kaget sekaligus hopeless. Akankah saya mendapatkan sebuah hadiah? Akankah ada teman baru yang mengingat saya dan menganggap saya berarti? Meski yang terpenting adalah hadiah yang diberikan, namun dalam hati tetap saja ada rasa ingin dapat hadiah. Upsss.. Dan.. tidak disangka, ternyata ada juga teman yang mengingat saya. Tiba-tiba dapat paket hadiah. Senang sekali rasanya dapat sebuah hadiah. Mbak Winny adalah teman baru yang oertama kali memberikan saya hadiah. Hadiah dari Mbak Winny ini

Jelajah 5: Yuk.. Kita Camping!

Perjalanan kami para ulat telah memasuki pekan kelima. Kali ini kita ada kegiatan camping bersama di hutan pinus. Menyenangkan.. karena camping ini dihadiri oleh 1700an ulat-ulat cantik. Kami harus mencari teman baru di kegiatan camping ini. Kami pun menjelajahi berbagai keluarga untuk menambah teman baru. Hmm.. saya sendiri memulai penjelajahan dari lingkup terdekat yaitu keluarga sendiri dulu. Soalnya saya ulat pindahan, jadi di keluarga sendiri pun belum semuanya kenal. Acara kenalan dengan ulat baru ini memaksa kami untuk keluar dari zona nyaman. Yang awalnya kita santai aja, nyaman dalam rumah, sekarang dipaksa untuk lebih dekat dengan banyak teman. Selain itu, perkenalan dengan teman baru juga menambah wawasan dan jaringan. Siapa tahu suatu saat bisa saling membutuhkan atau berpartner. Baiklah penjelajahan mencari teman baru dimulai. Dari penjelajahan itu saya berhasil berkenalan secara lebih jauh dengan 17 ulat yang berasal dari berbagai keluarga. Siapa saja mereka? Da

Jelajah 4: Pindah Rumah

Setelah sepekan berada di rumah manajemen marah, pada akhirnya saya memilih untuk pindah ke rumah lain. Ceritanya beberapa hari lalu mendengar Go Live dari Mbak Qurotul Ain tentang cerita anak. Kemarin-kemarin memang belum ngeh kalau ada yang punya interest cerita anak. Nah,, begitu mendengar sharing dari Mbak Qurotul ini, saya langsung berbinar-binar. Ingin sekali menjadi bagian dari keluarga Cinta Sastra. Setelah melalui berbagai pertimbangan, pada akhirnya saya memutuskan untuk pndahan. Yey.. akhirnya saya pindah ke rumah baru. Di rumah baru ini saya merasa lebih utuh menjadi diri sendiri. Saya merasa bahagia dan nyaman karena jumlah anggota keluarga yang sedikit. Rumah terasa lebih lega, saya bisa bergerak dengan lebih leluasa. Sebagai penghuni baru, saya juga tidak merasa dibeda-bedakan dengan teman-teman lainnya. Begitu senangnya saya berada di rumah baru. Pekan ini saya asyik makan dari rumah saya sendiri. Saya belajar tentang seluk beluk cerita anak, macam-macam cerita a

Jelajah 3: Menemukan Keluarga

Pekan ketiga ini, kami para ulat harus mengurangi ngemil supaya tidak cepat gendut. Kalau di pekan sebelumnya kami masih asyik ngemil berbagai hidangan lezat, sekarang harus sudah STOP. Harus fokus ke makanan utama kami. Harus fokus kembali melihat mind map yang sudah dirancang. Maka kami ditugaskan untuk mencari keluarga yang mempunyai makanan sama. Makanan yang sama ini akan membuat kami para ulat saling memberi dan menerima, sehingga kami bisa kenyang bersama. Jadi.. beginilah cerita perjalanan saya menemukan keluarga. Dalam salah satu cabang mind map yang saya buat, saya mencantumkan manajemen marah. Manajemen marah ini sebenarnya anak cabang dari ilmu parenting yang ingin saya pelajari lebih mendalam. Meski merupakan anak cabang, namun saya merasa makanan ini perlu segera saya lahap supaya saya bisa merasa lebih baik. Selama ini saya terkendala dalam memanajemen kemarahan dalam diri, akibatnya sedikit-sedikit marah alias sumbu pendek. Tentu saja hal ini merugikan kare