Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Jelajah 2: Jalan Keluar dari Gua

Bismillah.. penjelajahan pekan kedua di Hutan Pengetahuan. Penjelajahan semakin menantang, tapi juga menegangkan. Tidak jarang, kami para ulat menemukan tantangan yang tak terprediksi. Tantangan-tantangan ini harus kami jalani demi memenuhi kebutuhan gizi sehingga kami memiliki bekal yang cukup untuk menjadi kepompong. Pekan ini, kami harus keluar dari gua yang gelap. Hanya cahaya dan suara yang akan membantu kami keluar dari gua. Kami para ulat harus beriringan bergandengan untuk saling membantu satu sama lain sehingga dapat keluar dari gua dengan sempurna. Kami masing-masing saling memberi dukungan dengan memberikan hidangan/potluck terbaik. Pada kesempatan kali ini, saya menyediakan potluck terbaik pula untuk para ulat lainnya. Potluck yang disediakan harus potluck terbaik versi diri kami masing-masing. Potluck terbaik dari saya tentang “Balitaku Cinta Buku”. Bagaimana membuat balita senang dengan buku dan kelak senang membaca, hal itu yang akan saya hidangkan pada para u

Jelajah 1: Menemukan Makanan yang Bergizi

Bismillah.., Pekan kelima di kelas Bunda Cekatan. Kami, para mahasiswa telah lulus dari kelas telur-telur dan sedang memasuki kelas ulat. DI kelas ulat ini, kami saling memberi dan menerima makanan dalam misi menjelajah Hutan Pengetahuan. Kami harus mampu memberikan makanan kepada ulat-ulat yang lain. Makanan tersebut berupa pengetahuan yang kami masing-masing ketahui dan kuasai. Ulat-ulat lainnya akan mendekat sesuai dengan kebutuhan makanan masing-masing. Saling icip dan saling makan. Dalam menjelajah Hutan Pengetahuan, kami hanya diizinkan mengambil makanan sesuai porsi, sesuai mind mapping yang sudah dibuat di pekan sebelumnya. Kami tidak boleh serakah dengan mengambil semua makanan, meski makanan tersebut enak dan menggiurkan. Meskipun enak, jika makanan tersebut tidak kami butuhkan, ya sudah.. tidak perlu diambil dan dimakan. Dalam menjelajah Hutan Pengetahuan, saya membawa bekal yang akan saya bagikan pada ulat-ulat lainnya. Bekal yang saya bawa berkaitan dengan Li

Utak Atik Peta Pikiran

Memasuki pekan keempat, Bunda Cekatan mengajak para mahasiswa untuk mengeksplorasi pikiran masing-masing. Kami dituntut untuk mendalami isi pikiran kami dan menuangkannya dalam bentuk peta pikiran atau bahasa kerennya mind mapping. Bagi saya untuk mengerjakan jurnal ini butuh waktu lebih lama, karena saya harus benar-benar mendalami alam pikiran supaya peta yang saya buat ini tepat. Untuk apa membuat peta pikiran? Bu Septi mengatakan bahwa peta pikiran ini kelak akan kami gunakan sebagai petunjuk saat memasuki “Hutan Pengetahuan” atau The Jungle of Knowledge. Menarik ya?   Pekan depan kami akan dilepaskan di tengah Hutan Pengetahuan dan petunjuk kami adalah peta masing-masing. Peta yang kami buat berdasarkan telur orange yang sudah kami temukan pekan lalu. Harapan Bu Septi, peta ini akan mempermudah jalan kami dalam menjelajahi Hutan Pengetahuan. Hutan yang mungkin bisa saja menggoda kami dengan ilmu pengetahuan yang beragam. Peta ini akan membuat kami fokus pada tujuan, sehin

Jurnal Bunda Cekatan: Bahagia Bersama Satu Keluarga

Sekilas Telur Merah Memasuki jurnal ketiga kelas Bunda Cekatan Batch 1. Setelah menemukan telur hijau dan telur merah, sekarang kami mendapatkan tugas untuk mencari telur orange. Pencarian telur orange ini semakin mengerucut dibandingkan telur-telur sebelumnya. Pada jurnal sebelumnya, saya telah menemukan 5 telur merah. Berikut adalah telur merah yang berhasil saya temukan. 1. Meningkatkan jam terbang menulis cerita anak 2. Menerapkan marketing online 3. Mendaftarkan toko di GMB (Google My Business) 4. Optimalisasi g oogle drive 5. Read aloud dengan intonasi yang sesuai Mencari Telur Orange Saya pikir, kelima telur merah itu benar-benar menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi saya. Hingga suatu saat, pada sebuah momen pillow talk terjadi pembicaraan yang cukup serius antara saya dan suami. Dari pembicaraan tersebut, saya menemukan sesuatu yang harus saya perbaiki sebelum terlambat. Ternyata, apa yang menjadi indikator kebahagiaan saya, tidak serta merta menja