Langsung ke konten utama

Sensory Board untuk Alula


Akhirnya.. di sela-sela waktu, sensory board yang ala kadarnya ini berhasil saya selesaikan. By the way.. karena saya masih tinggal di rumah ibu, saya dibilang macem-macem. Dikira beliau saya bikin mainan untuk kesenangan diri sendiri, padahal tujuan saya kan untuk Alula. Saya menjelaskan pada Ibu bahwa tujuan sensory board ini untuk stimulasi sensori Alula. Dan ibu mau mengerti. Alhamdulillah..

Bentuk jadi sensory board ini sudah mendekati ekspektasi. Walaupun masih ada kekurangan seperti bentuk bunga yang amburadul, atau pemilihan plastik yang kurang tepat. Awalnya saya ingin memakai plastik warna hitam, jadi bisa diibaratkan lapisan batu. Tapi setelah dipikir-pikir, plastik warna hitam kan rentan timbal ya, makanya saya ganti dengan plastik bening. Saya juga menambahkan bahan yang tidak ada di perencanaan, yaitu tisu untuk membentuk awan.

Masih agak sulit mengarahkan tangan Alula untuk meraba. Dia belum mengerti meraba. Yang Alula tahu ketika ada benda ya dipegang dan dimasukkan mulut. Walau demikian, saya tak putus asa menstimulasi tangannya untuk meraba. Stimulasi ini agak bisa bertahan lama jika Alula berada dalam posisi duduk. Posisi duduk akan membuat Alula betah tidak merengek-rengek.

Melalui sensory board ini, Alula mengenal beberapa tekstur. Tekstur yang dikenalkan kepada Alula masih sangat umum dan luas yaitu perbedaan halus dan kasar. Dari sensory board yang saya buat, Alula mengenal tekstur kasar dari gumpalan tisu dan potongan kardus. Sedangkan tekstur halus dapat dikenal dari kapas, kain flanel, sedotan, dan plastik. Walau tingkat “kehalusan” masing-masing bentuk ini berbeda, tapi mengenalkan secara detail masih terlalu dini untuk Alula.

Oya.. sensory board ini adalah mainan pertama yang saya buatkan untuk Alula. Semoga lain kesempatan bisa membuatkan mainan lebih banyak untuk Alula. Dan... semoga Alula suka dengan apapun yang saya buat.



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP

#thinkcreative

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...