Hujan yang belum tercemar memiliki pH sekitar 5,6 sedikit asam yang disebabkan oleh pembentukan asam karbonat dari karbondioksida dan air. Pengendapan asam meliputi hujan, salju, maupun kabut yang memiliki pH kurang dari 5,6. Pengendapan asam terutama disebabkan oleh keberadaan sulfur oksida dan nitrogen oksida di atmosfer yaitu senyawa-senyawa gas yang bereaksi dengan air di udara untuk membentuk asam kuat dan jatuh ke bumi bersama hujan dan salju.
Hujan asam yang terjadi atau lelehan salju yang telah terkontaminasi asam menyebabkan pencemaran di perairan. Keadaan asam mempengaruhi ikan dan makhluk air lain yang sedang bertelur atau masih muda yang sangat rentan terhadap kondisi asam. Keasaman yang kuat dapat mengubah struktur molekul biologis dan menghambat molekul-molekul tersebut untuk melakukan proses kimiawi yang penting bagi kehidupan.
Pada ekosistem darat, seperti hutan meranggas di New England, perubahan pada pH tanah akibat hujan asam menyebabkan kalsium dan nutrien-nutrien yang lain tergelontor dari tanah. Defisiensi nutrient memengaruhi kesehatan tumbuhan dan membatasi pertumbuhannya. Hujan asam juga dapat merusak tumbuhan secara langsung terutama melalui penggelontoran nutrient dari dedaunan.
Ekosistem perairan tawar sensitif terhadap hujan asam. Danau-danau di Amerika Utara dan Eropa bagian utara paling mudah rusak akibat hujan asam. Populasi ikan telah menurun di Norwegia dan Swedia yang pH airnya jatuh hingga di bawah 5,0.
Telah dilakukan beberapa cara untuk mengembalikan keadaan hujan seperti semula dengan penambahan Ca+. Para peneliti di Norwegia mendirikan atap kaca di atas hutan kemudian menyirami hutan tersebut dengan hujan yang tidak mengandung asam. Hujan yang ‘bersih’ ini dengan cepat meningkatkan pH dan menurunkan konsentrasi nitrat, ammonium, dan sulfat dalam air sungai di hutan tersebut. Saat ini lebih dari 40 negara di Eropa telah menandatangani perjanjian pengurangan polusi udara untuk mencegah munculnya polusi-polusi lain.
Referensi
Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, dan Jackson. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Champbell, Neil A, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid satu. Erlangga: Jakarta
Sutanto dan Ani Iryani. 2011. Hujan Asam dan Peubahan Kadar Nitrat dan Sulfat
Dalam Air Sumur di Wilayah Industri Cibinong-Citeureup Bogor. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology). 14 (1): 1-9. Bogor: Universitas Pakuan
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁