a. Symphytum officinale
L
(Comfrey)
1)
Karakteristik Komfrey
Komfrey (Symphytum officinale L.) merupakan tanaman
yang sangat umum di Eropa dan Asia Barat yang dapat tumbuh di tanah yang berumput atau di pinggir selokan. Tanaman ini telah dinaturalisasi di
berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri tanaman ini masih sulit
untuk ditemukan dan belum dikenal oleh masyarakat
luas. Komfrey biasanya tumbuh di daerah dingin dan biasanya ditanam di dalam
pot atau di kebun sebagai tumbuhan herba.
Komfrey merupakan tanaman herba bertahun,
berambut kasar, memiliki tinggi antara 50 – 120 cm, batang keras dan bercabang,
rizoma vertical dan berdaging.
Komfrey memiliki bunga majemuk berbentuk
corong, berwarna putih kekuningan. Buah berbentuk bulat, masing-masing buah
terdiri dari 4 biji berbentuk bulat, kecil, keras, dan hitam (Nurida,
tanpa tahun)
2)
Zat-zat yang Terkandung dalam Komfrey
Bagian tumbuhan komfrey yang dapat digunakan
untuk pengobatan yaltu pada bagian daun, karena pada bagian daun ini terdapat zat-zat berkhasiat seperti
symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pirolizidine, tanin, minyak atsiri, allantoin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C
dan vitamin E. Sedangkan pada bagian akar tanaman terdiri dari allantoin (0,6 - 2 %),
pyrrolizidine alkaloids (0.02–0.07%), asam polifenol, triterpenic saponosides,
protein, asam caffeic, asam klorogenik, asam rosmarinic, tanin (2.4%), karoten
(0.63%), kolin, asparagin, coniferin, mucopolysaccharides, tepung, gumiresins,
phytosterols, karoten, vitamin A, C, E, riboflavin and B12 (Neagu, Paun &
Radu, 2011).
Dalam komfrey, allantoin dapat ditemukan
dalam keseluruhan tumbuhan, walaupun konsentrasi yang lebih tinggi terdapat di
akar-akar dan rhizomes. Konsentrasi allantoin dalam komfrey berbeda-beda
menurut musim, organ, tahap perkembangan/fisiologis dan status nutrisi
3)
Manfaat Komfrey
Symphytum officinale (Family Boraginaceae) diketahui memiliki manfaat dalam bidang
pengobatan eksternal, seperti percepatan penyembuhan luka, mengurangi
inflamasi, perawatan pada patah tulang dan kerusakan tendon, pada rematik dan
artritik serta bermanfaat pula untuk pengobatan internal yaitu untuk pengobatan
bisul.
b. Umbilicaria
esculenta (Liken)
1)
Karakteristik
Umbilicaria esculenta (Liken)
Umbilicaria esculenta
(Liken) adalah suatu organisme
majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis yang erat antara fungus dengan
mitra fotosintetik yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) dan
cyanobacteria (biasanya Nostoc). Liken hidup sebagai epifit pada pepohonan,
namun dapat juga di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub utara.
2) Kegunaan
Umbilicaria esculenta
Umbilicaria esculenta
digunakan sebagai makanan, obat, parfum, dan dekorasi. Di Eropa, kira-kira pada
abad ke-15 liken digunakan untuk pengobatan. Di Cina, Korea, dan Jepang, Umbilicaria esculenta digunakan sebagai
bahan makanan seperti sup dan salad. Pada penelitian sebelumnya mengindikasikan
bahwa metabolisme sekunder Umbilicaria
esculenta memiliki bioaktivitas yang luas. Sebagai contoh, 1) pertumbuhan
sel antitumor, aktivitas polisakarida;
2) penghambat sintesis kolesterol, aktivitas gyrophoric acid derivates; 3)
penghambat pertumbuhan serangga, aktivitas atranorin dan asam vulpinic; dan 4)
anti-HIV, aktivitas polisakarida (GE-3).
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁