Langsung ke konten utama

Sebuah Pengantar: Ekstraksi Allantoin sebagai Salah Satu Bahan Kosmetik Halal


Perkembangan dunia yang semakin cepat mendukung akselerasi perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan. Semua hal berkembang dengan sangat cepat dan otomatis menjadi kebutuhan bagi sebagian manusia. Salah satu bidang yang berkembang dengan cukup pesat di Indonesia adalah perkembangan kosmetik dan perawatan tubuh. Kosmetik dan berbagai perawatan tubuh terutama wajah menjadi bagian yang vital bagi masyarakat. Hal ini kemudian memunculkan berbagai penemuan-penemuan untuk selalu memperbaiki kualitas produk perawatan diri dan kosmetik supaya sesuai dengan permintaan pasar. Salah satu bahan yang sering ditemukan dalam komposisi / ingredients kosmetik adalah allantoin.
Allantoin ditambahkan ke dalam produk perawatan kulit untuk efek melembabkan karena memiliki kemampuan melepaskan lapisan luar sel kulit mati. Sebagai pelembab, allantoin digunakan untuk mengobati atau mencegah kulit kering, kasar, bersisik, gatal dan iritasi kulit ringan (misalnya, ruam popok, luka bakar pada kulit dari terapi radiasi). Allantoin digunakan dalam banyak produk perawatan kulit termasuk shampo, lipstik, produk anti-jerawat, berbagai lotion, krim kosmetik, produk-produk kosmetik dan farmasi lainnya.
Allantoin terkandung dalam tubuh hewan maupun tumbuhan sebagai hasil metabolisme makhluk hidup. Pada hewan, allantoin ditemukan pada urin karena allantoin merupakan produk hasil perombakan purin. Dalam agama Islam urin termasuk dalam bahan yang najis dan diharamkan. Walaupun masih terdapat perdebatan tentang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan apabila menggunakan benda-benda (misalnya sampo, sabun, atau krim) yang di dalamnya terdapat bahan najis. Beberapa orang beranggapan bahwa penggunaan benda (misalnya sampo, sabun, gel, atau krim) yang berbahan najis diperbolehkan karena hanya pemakaian luar saja, namun beberapa orang berpendapat bahwa bahan yang najis tetap najis dan tidak diperbolehkan walaupun pemakaian luar.
Hal ini kemudian memunculkan kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh masyarakat yang beragama Islam. Allantoin sangat mudah ditemukan di berbagai produk perawatan tubuh yang memang menjadi kebutuhan mayoritas masyarakat. Masyarakat yang memahami tentu akan meneliti barang yang dibelinya, apakah bahan-bahan/ingredients-nya mengandung bahan haram atau tidak, namun masyarakat yang tidak memahami tidak akan mempedulikan hal tersebut. Menyikapi hal tersebut, industri perawatan kulit terutama kosmetik hendaknya benar-benar memperhatikan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produknya. Pada kasus allantoin ini, hendaknya produsen mempertimbangkan asal bahan. Allantoin tidak hanya dihasilkan oleh hewan saja, allantoin juga dihasilkan oleh tumbuhan. Allantoin yag diekstraksi dari tumbuhan tentu tidak diharamkan oleh agama Islam sehingga dapat dipakai tanpa meresahkan masyarakat. Tumbuhan yang memiliki kandungan allantoin adalah komfrey (Symphytum officinale L.) dan liken (Umbilicaria esculenta).
Komfrey merupakan tanaman yang sangat umum di Eropa dan Asia Barat yang dapat tumbuh di tanah yang berumput atau di pinggir selokan. Di Indonesia sendiri tanaman ini masih sangat sulit untuk ditemukan dan juga belum dikenal oleh masyarakat luas. Namun, ternyata dalam beberapa jenis makanan, daun komfrey digunakan sebagai bahan penambah selera. Komfrey biasanya tumbuh di daerah dingin dan biasanya ditanam di dalam pot atau di kebun sebagai tumbuhan herba. Sedangkan liken atau sering disebut lumut kerak merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Liken hidup secara epifit  pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi. Kedua tumbuhan ini dapat digunakan sebagai alternatif ekstraksi allantoin sebagai pengganti ekstraksi dari hewan, terutama liken yang banyak ditemukan di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air