Langsung ke konten utama

Daun Literasi untuk Ayah


Sedikit cerita dari tulisan beberapa hari lalu.
.
.
Malam Minggu selalu jadi waktu yang paling ditunggu, karena esok hari suami gak kerja. Artinya quality time buat kami. Semacam ada perasaan santai karena esok hari gak buru-buru dikejar jam kerja. Jadi malam ini kami asik-asikan aja, mulai dari ngobrol apa aja sampai nemenin suami "belajar". Dan yang tak terlewatkan tentu saja "family reading time". Saya mengolok-olok suami karena di pohon literasi cuma ada daun ibu dan adek, daun ayah gak ada. Suami mengelak ketika dianggap tidak membaca selama seharian, katanya baca Al-Quran pun termasuk literasi, harusnya juga dimasukkan di pohon literasi. Ah iya.. Saya hampir lupa kalau lingkup pohon literasi ini gak cuma buku cerita aja. Besok deh, saya tambahi daun untuk ayah di pohon literasi.

Kali ini saya membacakan cerita "Aku Sayang Nenek" dan "Dikalahkan Seekor Nyamuk".
Buku pertama bercerita tentang liburan Arif, Syifa, Ayah, dan Ibu di rumah nenek. Arif dan Syifa senang sekali. Nenek selalu pandai membuat kue, dan anak-anak sangat menyukai kue buatan nenek. Ibu berpesan pada anak-anak bahwa nenek adalah ibu dari ayah. Jadi jika anak-anak sayang ayah, anak-anak juga harus sayang nenek. Konsep kasih sayang ini perlu lho ditanamkan pada anak sejak dini.. :)

Buku kedua berkisah tentang Raja Iskandar Zulkarnain. Ia adalah pemimpin sekaligus panglima perang yang hebat. Daerah kekuasaannya hampir seperdelapan seluruh bumi, dikabarkan kekuasaannya sampai mendekati India. Ketika berkunjung ke India, malang nasib sang Raja. Ia digigit seekor nyamuk, pembawa malaria. Sang Raja pun jatuh sakit selama berhari-hari. Ketika ajalnya hampir tiba, ia berpesan supaya jenazahnya dimasukkan peti mati dan diarak ke daerah yang pernah ia taklukkan. Raja berpesan pada prajurit supaya mengatakan bahwa Raja yang hebat, ternyata matinya hanya karena seekor nyamuk. Dan ia mati tidak membawa apapun. Demikian adalah pelajaram supaya manusia tidak sombong.
Hari ini daun literasi ibu belum nambah. Masih fokus pada satu buku, hehe.. Rencananya besok mau literasi di perpusda. Semoga cuaca mendukung.. :)

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air