Pagi
ini suasana kelas Cici ramai sekali. Semua anak bersemangat untuk mengikuti
pelajaran. Mereka penasaran karena Bu Guru Pindy memberikan tugas yang berbeda
untuk masing-masing anak. Ada yang mendapat tugas membawa kertas lipat berbagai
warna, karton tebal berbentuk lingkaran, paku, bahkan selang.
“Halo Cici... Kelompokmu dapat
tugas membawa apa dari Bu Guru Pindy?” tanya Twiti Bebek mendekati tempat duduk
Cici.
“Kami sekelompok mendapat tugas
membawa kertas lipat, Twiit. Bagaimana dengan kelompokmu?” jawab Cici.
“Kelompokku mendapat tugas
membawa karton dan paku. Kira-kira Bu Guru Pindy mau mengajar apa ya?”. Twiti
menunjukkan muka penasarannya.
“Aku juga tak tahu. Kita tunggu
saja, Twit,” jawab Cici sama penasarannya dengan Twiti.
Lonceng
tanda masuk kelas pun berbunyi. Terlihat anak-anak kasak-kusuk dengan teman
sebangku masing-masing. Melihat raut muka anak-anak yang penasaran. Bu Guru
Pindy tersenyum simpul penuh arti. Bu Guru Pindy berdiri di depan kelas, siap
menyapa anak-anak.
“Selamat
pagi anak-anak,” sapa Bu Guru Pindy riang.
“Selamat
pagi Bu Guru Pindy,” jawab anak-anak serentak.
“Wah..
semangat sekali. Apakah kalian sudah membawa benda-benda yang Ibu tugaskan?”
tanya Bu Guru Pindy.
“Sudaaaah,
Bu...,” lagi-lagi anak-anak menjawab serentak.
Kemudian,
Bu Guru Pindy mengajak anak-anak keluar kelas. Ia menyuruh anak-anak untuk
menempelkan kertas lipat warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu di karton tebal berbentuk lingkaran. Di tengah karton tebal dibuat lubang
yang muat untuk diberi paku. Anak-anak mengikuti perintah dari Bu Guru Pindy
dengan patuh.
“Lihat,
Bu. Kelompokku sudah selesai,” kata Cici sambil menunjukkan hasil tugas
kelompoknya.
“Bagus.
Kelompok Cici sudah selesai. Ayo.. yang lain ditunggu ya,” pinta Bu Guru Pindy
dengan sabar.
Tak
berapa lama, semua kelompok sudah selesai dengan tugasnya. Anak-anak
terlihat semangat sekali mengerjakan tugasnya masing-masing. Bu Guru Pindy
sangat senang karena anak-abak terlihat bersemangat.
“Nah..
sekarang, kalian amati. Apa saja warna yang ada dalam lingkaran?” tanya Bu Guru
Pindy.
“Merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, Buuu...,” jawab anak-anak
bersamaan.
“Betul..
sekarang kalian putar lingkaran karton tersebut dengan kencang,” kata Bu Guru
Pindy memberi perintah.
Anak-anak
mengikuti perintah Bu Guru Pindy.
“Warna
apa yang kalian lihat, Anak-anak?” tanya Bu Guru Pindy.
“Puuutiiih,
Buuu,” jawab anak-anak.
“Betul
sekali. Sekarang Ibu punya sesuatu yang bagus,”. Bu Guru Pindy membawa selang yang
sudah dihubungkan dengan keran.
“Apa
warna cahaya matahari yang sedang bersiar ini?” tanya Bu Guru Pindy sambil
memantulkan cahaya matahari di sebuah kertas berwarna hitam.
“Putiiih,
Bu,” jawab Pempem Panda, si ketua kelas.
“Bagus.,
betul sekali Pempem. Sekarang Bu Guru akan semprotkan air keran mengenai berkas
cahaya matahari ini. Amati yaa apa yang kalian lihat?”. Bu Guru Pindy
mempraktikkan dengan cara menyemprotkan percikan air di berkas cahaya matahari.
“Wooow...
Pelangi!” teriak Cici, diikuti tatapan takjub teman-temannya yang lain.
“Betul
sekali. Terlihat seperti pelangi ya?. Coba siapa yang bisa menjelaskan apa
hubungannya dengan kertas warna-warni yang kalian buat tadi?” tanya Bu Guru
Pindy.
Twiti
Bebek menunjukkan jari. Bu Guru Pindy mempersilahkan Twiti untuk menjawab.
“Kertas
warna-warni kalau diputar terus jadi warna putih. Warna putih dari sinar
matahari terkena percikan air jadi warna-warni seperti pelangi,” jawab Twiti.
Bu
Guru Pindy mengangguk-angguk. Tak berapa lama kemudian, Cici menunjukkan
tangan. Bu Guru Pindy mempersilahkan Cici menjawab.
“Pelangi
sebenarnya berasal dari warna putih sinar matahari, Bu. Sinar matahari bisa
jadi pelangi kalau ada air. Makanya pelangi muncul setelah hujan,” jawab Cici
bersemangat.
Bu
Guru Pindy tersenyum. Anak-anak didiknya mulai paham.
“Nah..
bagus sekali jawaban kalian semua. Tadi kita sudah praktik proses terjadinya
pelangi. Pelangi timbul karena adanya pembiasan atau pembelokan cahaya
matahari. Pembelokan cahaya matahari ini dibantu oleh tetes-tetes air. Hal ini
juga membuktikan bahwa cahaya matahari sebenarnya terdiri dari berbagai warna
seperti percobaan ketika kalian memutar kertas warna-warni, namun yang terlihat
justru warna putih,” simpul Bu Guru Pindy.
Anak-anak
tersenyum puas. Pelajaran hari ini terasa sangat menyenangkan bagi anak-anak.
Mereka sangat menyukai aktivitas balajar bersama Bu Guru Pindy. [selesai]
#TantanganODOP6
#onedayonepost
#odopbatch6
#fiksi
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁