Langsung ke konten utama

Secuil Cerita Alula Newborn


Umur Alula masih dalam hitungan hari. Kalau masih kecil begini gak sabaran nunggu kapan dia besar dan bisa diajak main. Sama ketika Alula masih di dalam rahim. Ketika masih awal-awal terasa lama menunggu sampai umur 40 minggu. Bahkan sampai di 40 minggu pun masih harus menunggu karena Alula lahir 4 hari kemudian dari tanggal yang diperkirakan.
Kalau flashback 3 minggu lalu, bersyukur sekali saat ini Alula sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Setelah dia berjuang mau keluar tapi gagal terus karena terlilit plasenta sampai dua lilitan. Dan akhirnya terpaksa dikeluarkan melalui operasi. Alula lahir dengan berat badan 3,2 kg dan tinggi badan 50,5 cm. Lima hari kemudian ketika kontrol, berat badan Aluka sudah naik 3 ons menjadi 3,5 kg dan tinggi badannya juga sudah bertambah.
Sudah banyak cerita selama 21 hari bersama Alula. Mulai dari drama menyusui sampai kebingungan ketika Alula mau gumoh dan saya belum bisa menyendawakan. Dari setiap kejadian yang sudah dialami, saya dan Alula sama-sama saling belajar.

Saat ini mulai ada perubahan dari Alula dibandingkan ketika ia baru lahir. Alula sudah mulai pintar menyusu, walaupun prosesnya lama karena saya butuh pemanasan. Alula juga sudah mulai menghisap jempol dan badannya udah mulai miring-miring. Kalau tidur dalam posisi tegap, bangun-bangun dia sudah miring-miring. Alula mulai memperhatikan ketika diajak bicara. Ia juga mulai bisa senyum-senyum. Moment paling tak terlupakan adalah ketika Alula menunjukkan muka bahagia kerika mau disusui. Duh.. Maafkan ibuk, sementara ini kamu menyusu tak bisa langsung hap. Butuh jeda beberapa menit. Semoga lecetnya segera sembuh dan kamu bisa menyusu sekali hap. :)

Sejak awal lahir, Alula sudah sering digendong. Maklum, eyangnya banyak dan semua pengen me nggendong. Nangis sedikit digendong, abis mandi digendong, bahkan ia sedang asik di kasur pun eyangnya gak sabar mau menggendong. Yang lebih parah, Alula sedang asyik nyusu, eyangnya buru-buru pengen menggendong. Padahal Alula kalau nyusu lama dan ketika ketenangannya terusik dia jadi gemes dan gigit-gigit. Rasanya nyeri-nyeri sedaaap.. :D

Nah.. Suatu malam Alula kembali rewel. Padahal saya yakin ia sudah capek dan ngantuk, tapi tetap susah tidur. Perjalanan panjang Alula dimulai sejak pukul 8 malam. Alula sudah menyusu selama hampir satu jam. Alula kemudian tertidur. Beberapa menit kemudian, saya pindahkan Alula ke kasur. Eh.. Tiba-tiba matanya terbuka dan langsung bening gak ada ngantuk-ngantuknya. Saya timang-timanglah ia, karena masih kenyang, setengah jam kemudian Alula tertidur. Agak lama saya tidak menidurkan Alula di kasur sampai ia benar-benar tidur. Saya menidurkannya dengan hati-hati. Berhasil. Alula tidur, disusul saya tidur di sampingnya. 20 menit berlalu, Alula terbangun kembali. Saya tenangkan ia, saya coba gendong dan jalan-jalan. Pukul 11 malam, ia bisa tidur kembali. Namun, lagi-lagi ketika dipindah ke kasur Alula terbangun kembali. Karena sudah susah dikendalikan, saya susui Alula sampai tertidur. Hampir pukul setengah satu malam Alula berhasil saya tidurkan di kasur. Saya pun mengikuti Alula tidur, sambil elus-elus perutnya. Lagi-lagi 20 menit kemudian Alula nangis. Saya tenangkan ia, saya timang-timang dan gendong. Sebenarnya Alula bisa tidur lama kalau digendong, tapi emaknya juga butuh istirahat. Beberapa menit kemudian Alula berhasil tidur, tapi 20 menit kemudian dia nangis lagi. Demikian terus sampai jam setengah 3 pagi. Saya susui dia, berharap bisa tidur sampai pagi. Tetap tak berhasil. Akhirnya, Alula digendong kakungnya baru ia bisa tidur sampai jam setengah 6 pagi. Malam itu benar-benar panjang dan melelahkan..

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...