Langsung ke konten utama

Kreativitas Sains Anak SD




Pengertian Kemampuan Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dengan jalan yang berbeda, memproduksi gagasan yang tidak biasa, atau menyatukan sesuatu dalam jalan yang berbeda (Isbell & Raines, 2013:3). Monks et.al. (2006:251) menyatakan bahwa kreativitas meliputi berpikir original, dapat menyelesaikan masalah secara luwes dan baik, sikap mandiri, ingin tahu dalam pendekatan dan penyelesaian masalah, serta berpikir divergen dan khas. Berpikir divergen artinya pemikiran yang bertujuan menghasilkan banyak jawaban untuk satu pertanyaan (Santrock, 2011:366). Kreativitas juga dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan baru tentang suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (Solso, et.al., 2007:444).
Ciri-Ciri Kemampuan Kreativitas
Semiawan (2010: 125-126) menyatakan bahwa kreativitas memiliki beberapa ciri yaitu: (1) tingkat kreativitas I, mencakup kesadaran tentang ide atau informasi, kelancaran, fleksibilitas, dan keaslian. Hu dan Adey (2002:3890) menambahkan bahwa yang dimaksud dengan kelancaran berkaitan dengan ide asli yang diproduksi, fleksibel artinya kemampuan untuk "merubah arah" dan tidak membutuhkan waktu panjang untuk bekerja secara efisien serta asli adalah menjawab dengan jawaban yang jarang; (2) tingkat psikodelik (II), mencakup perluasan berpikir, pengambilan resiko, serta kesadaran terhadap tantangan; serta (3) tingkat iluminatif (III), mencakup perkembangan dan perwujudan hasil (product development). Munandar (2012:70) menyatakan bahwa kreativitas dapat dioperasionalisasi dalam beberapa dimensi, yaitu: 1) keterbukaan terhadap pengalaman baru; 2) kelenturan dalam berpikir; 3) kebebasan dalam ungkapan diri; 4) menghargai fantasi; 5) minat terhadap kegiatan kreatif; 6) kepercayaan terhadap gagasan sendiri; dan 7) kemandirian dalam memberi pertimbangan. Seseorang yang selalu melakukan hal atau pemikiran yang sama dari waktu ke waktu dianggap sebagai orang yang membosankan (Solso, et.al., 2007:447).

Kreativitas sains pada level SD didasarkan pada pengetahuan yang mudah diterima seperti konsep dasar tentang gravitasi, fotosintesis, atau pengukuran sederhana dan investigasi sains. Kunci dari persepsi kreativitas sains pada siswa SD adalah kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuan untuk produksi sederhana, produksi asli (tidak semestinya fisik) yang dipertemukan dengan nilai tertentu (Shiew, Chong, dan Chin, 2014:110).  Kreativitas adalah hal yang sangat penting bagi siswa sebagai kemampuan yang mendasari hubungan penting pada aktivitas intelektual seperti pemecahan masalah, inovasi dan pemahaman tingkat tinggi dalam domain pengetahuan (Lam, et.al., 2010:430). Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya melalui sumbangan kreatif berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru.
Referensi:
Isbell, R. T.,  & Raines, S. C. 2013. Creativity and the Arts with Young Children. United States: Wadsworth Cengage Learning 
Monks, F. J., Knoers A. M. P., & Vegt V. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Terjemahan Siti Rahayu Haditomo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Santrock, J. W. 2011. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Terjemahan Tri Wibowo. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Solso, R. L., Otto H. M., & Kimberly M. 2007. Psikologi Kognitif. Terjemahan Mikael Rahardanto & Kristianto Batuadji. Jakarta: Erlangga
Semiawan, C. R. 2010. Kreativitas Keberbakatan: Mengapa, Apa, dan Bagaimana?. Jakarta: PT Indeks.
Hu, W., & Adey P. 2002. "A Scientific Creativity Test for Secondary School Student". International Journal of Science Education. 24 (4): 389-403
Siew, N. M., Chong C. L., & Chin K. O. 2014. "Developing A Scientific Creativity Test for Fifth Graders". Problems of Education in The 21st  Century Journal. 62: 109-123
Lam, S. L., Yeung A., Lam P., & McNaught C. 2010. "Creativity and Science Learning in a Science Enrichment Programme in Hong Kong". The International Journal of Learning. 17 (2): 429-437

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air