Langsung ke konten utama

Apa itu Ultrasonografi?

ULTRASONOGRAFI (USG)
Ultrasonografi (USG) adalah suatu teknik pencitraan/imaging menggunakan bunyi ultrasonik  untuk memvisualisasikan otot, organ tubuh bagian dalam, menentukan ukuran, struktur organ tubuh dan kemungkinan adanya jaringan yang rusak (lesions). Dikarenakan USG menggunakan bunyi ultrasonik  maka frekuensi yang digunakan bisa sangat besar untuk memperoleh resolusi citra yang baik dan kedalaman pencitraan.
USG menggunakan transduser sebagai probe (dipegang) dan diletakkan secara langsung pada pasien kemudian digerak-gerakkan di sekitar area bagian tubuh yang akan discan.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Kristal pada transduser menggunakan bahan piezoelektrik. Apabila kristal ini diberi tegangan listrik maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga menimbulkan munculnya ultrasonik. Demikian pula sebaliknya, apabila terdapat vibrasi pada kristal maka akan menghasilkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kristal piezoelektrik digunakan sebagai transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik. Gelombang ini sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Gambaran yang diperoleh pada layar oscilloscope tergantung pada teknik scanning yang digunakan. Terdapat tiga metode teknik scanning yaitu A scanning, B scanning, dan M scanning.
Pada A scanning (Amplitudo Scanning) ultrasonik  dari transduser mencapai dinding b kemudian dipantulkan ke dinding a dan diterima transduser lagi. Scanning ini digunakan untuk diagnosis tumor otak, atau penyakit mata seperti bentuk kornea, lensa, tumor retina, dan sebagainya.
Prinsip kerja B Scanning (Bright Scanning) pada dasarnya hampir sama dengan A Scanning, perbedaannya terletak pada gerakan transduser. Pada B Scanning transduser digerakkan untuk mendapatkan tampilan 2 dimensi. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo (terlihat dari adanya dot), dot ini kemudian disimpan dalam CRT. Ketika transduser digerakkan ke arah lain maka akan dihasilkan echo lagi sehingga tercipta gambar 2 dimensi. Scanning tipe ini digunakan untuk memperoleh struktur dalam misalnya hati, lambung, usus, jantung, janin, dan sebagainya. B Scanning juga dapat digunakan untuk mendeteksi kehamilan sekitar usia 6 minggu, kelainan uterus, kasus pendarahan abnormal, abortus, dan sebagainya.
M Scanning (Modulation Scanning) menggunakan prinsip kerja gabungan A Scanning dan B Scanning. M Scanning digunakan untuk memperoleh informasi tentang gerakan alat, seperti informasi tentang gerakan jantung, gerakan vulva, mengukur aliran darah, dan sebagainya. Kecepatan aliran darah dapat diukur dengan menggunakan Doppler USG. Prinsip kerja Doppler USG, yaitu gelombang suara dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui jaringan tubuh, ketika kembali ditangkap oleh transduser terjadi perubahan panjang gelombang dan frekuensi dari gelombang suara yang direfleksikan (echo).

Sumber pustaka:
1. Dharmawan, Irwan Ari, Hana Rizmadewi Agustina, dan Maria Komariah. Tanpa
tahun. Gelombang dan Aplikasinya. [Online]. Bandung: Universitas Padjajaran
2. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...