Langsung ke konten utama

Kasih Sayang Anak dan Orang Tua



Kali ini saya ingin membagikan pengalaman membaca bersama si kecil. Saya membacakan buku untuk si kecil sudah sejak ia berada dalam kandungan. Ia sangat suka dibacakan buku ketika malam hari menjelang tidur. Kebiasaan membaca buku sempat menjadi rutinitas ketika hamil Alula. Namun, saat ini kebiasaan membaca justru bolong-bolong. Kadang saya semangat, kadang lupa. Hehe..

Sempat bingung ketika mencarikan cerita yang pas untuk si kecil. Pengennya bisa mengkombinasikan dua cerita menjadi satu tema. Jadi harus nyari cerita yang ini ceritanya gak beda jauh. Setelah membolak balik buku, akhirnya saya temukan cerita yang agak mirip-mirip. Kali ini saya membacakan cerita berjudul "Kiki Kelinci Taat Nasehat Ibu" dan "Semut di Kerajaan Sulaiman". Keduanya menceritakan tentang kasih sayang orang tua terhadap anak maupun sebaliknya.
Judul pertama bercerita tentang Kiki dan dua saudaranya. Suatu ketika induk kelinci hendak mencari makan, ia berpesan pada anak-anaknya untuk bermain di dekat lubang, dan tidak pergi jauh-jauh dari lubang. Anak-anak kelinci mengiyakan nasehat ibunya. Setelah agak lama bermain, anak-anak kelinci mulai bosan. Si sulung mengajak adik-adiknya untuk bermain lebih jauh, namun Kiki mengingatkan bawa mereka tak boleh pergi jauh dari lubang. Namun, Si Sulung bersikeras pergi. Kiki mengikutinya sambil terus waspada, tiba" ia melihat ular besar. Mereka bertiga segera berlari, untung mereka belum jauh dari lubang. Sampai di lubang mereka segera menutup lubang dengan batu. Hikmah cerita ini adalah hendaknya sebagai anak mematuhi nasehat orang tua, sehingga terhindar dari hal buruk.

Judul kedua bercerita tentang Muti yang sangat mengkhawatirkan ayahnya yang dipanggil Raja. Muti sangat takut akan terjadi sesuatu yang buruk. Ternyata panggilan Raja adalah untuk memperingatkan warga semut supaya pindah dari rumahnya karena akan lewat pasukan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman bisa mengerti basa semut, sehingga ia paham ketakutan semut. Pasukannya diperintahkan untuk berhenti menunggu semua semut pindah. Muti bersyukur semuanya selamat. Cerita ini dikisahkan pula dalam.Al-Quran surat An Naml ayat 18.

Kedua cerita tadi sama" bercerita tentang orang tua dan anak. Pesan yang ingin saya sampaikan pada si kecil adalah pentingnya kasih sayang timbal baik antara orang tua dan anak. Orang tua selalu siap melindungi dan mengasihi anaknya. Demikian pun anak seharusnya selalu patuh,.hormat, dan sayang pada orang tua. Hewan saja bisa patuh.. Manusia tentu bisa lebih baik lagi.. :)

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air