Langsung ke konten utama

Day 8: Kendala Mendongeng Hari Ini



Qodarullah, Alula hari ini berkunjung ke RS setelah kemarin sore terdeteksi ada ruam di kakinya. Saya dan suami memutuskan untuk segera konsul di dokter anak, sebagai langkah antisipasi jika ada sesuatu yang tak beres. Begitu bertemu dr. Masruri – dokter anak PKU Muhammadiyah Kalisat, Alula disarankan untuk cek darah rutin. Duh., saya tak bisa membayangkan bayi 5 bulan ini harus diambil darahnya. Begitu diambil darahnya, Alula menangis keras. Rasanya saya ingin menggantikannya. Tapi apa daya. Begitu selesai, Alula sudah bisa tenang kembali setelah saya menimangnya. Ia kemudian tertidur. Beruntung hasil lab menunjukkan tak ada sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan. Alula tidur di gendongan saya sampai siang.

Mengingat ia yang baru saja ditusuk jarum, saya jadi lebih sering skin to skin dengannya. Tidak saya sambi-sambi dengan hal lain. Fokus memeluk dan mengusap-usap badannya. Kebiasaan mendongeng juga tidak berjalan lancar, hanya separuh dongeng yang berhasil saya ceritakan. Padahal dongeng ini sudah saya siapkan di hari sebelumnya. Berikut dongeng yang dipersiapkan untuk Alula.

***
Teman Cerita Lula: Yupi Marmut, Tetangga Baru Cici
Pagi ini jalanan di dekat rumah Cici terlihat ramai. Beberapa mobil terlihat lalu lalang kemudian menurunkan beberapa barang. Rumah di seberang jalan juga terlihat ramai. Barang-barang yang diturunkan dari mobil dimasukkan ke rumah itu. Cici penasaran. Ia berjalan menghampiri Mama Kelinci yang sedang membuat puding.
“Ma., rumah di seberang kok tumben rame ya?” tanya Cici sambil menarik celemek bagian belakang Mama Kelinci.
“Oh itu.. Iya, Sayang. Kita akan mempunyai tetangga baru,” jawab Mama Kelinci sambil mengaduk puding.
“Wah., asyik sekali ya, Ma. Apakah tetangga baru kita memiliki anak seusiaku, Ma?” tanya Cici lagi. Ia berharap ada anak di rumah itu yang seusianya.
“Sepertinya ada, tadi Mama lihat ada anak seusia Cici berlarian. Tapi kurang tahu juga, Mama kan belum kenalan,” jawab Mama. Cici mengangguk-angguk, Mama Kelinci sama tidak tahunya dengan Cici.
Proses bongkar muat barang baru selesai di tengah hari. Sudah tidak ada lagi mobil yang mengangkut barang-barang. Rumah di seberang jalan terlihat sepi. Mungkin penghuninya sedang beristirahat di dalam. Ah.. ingin sekali Cici berkunjung. Tetapi, kata Mama, Cici belum boleh berkunjung. Kemungkinan mereka masih lelah dan butuh istirahat.
Sore harinya. Tok..tok.. tpk
Terdengar suara pintu rumah Cici diketuk. Mama Kelinci membukakan pintu. Cici mengikuti Mama yang sedang membuka pintu. Ternyata yang datang adalah tetangga baru Cici, Mama Marmut dan anaknya. Mama Kelinci mempersilahkan mereka masuk. Beberapa menit Mama Kelinci dan Mama Marmut saling berkenalan dan mengobrol. Cici daritadi masih diam. Duduk di samping Mama Kelinci. Melihat anaknya diam saja, Mama Kelinci kemudian memperkenalkan Cici.
“Oya.. Bibi lupa. Perkenalkan., ini Cici. Putri semata wayang Bibi. Silahkan kalian berkenalan sendiri. Boleh kok main-main di sekitar sini,” kata Mama Kelinci memperkenalkan Cici. Cici berdiri dengan semangat.
“Hay.. namaku Cici. Siapa namamu?” tanya Cici pada tetangga barunya.
“Namaku Yupi. Senang berkenalan denganmu,” jawab tetangga baru Cici yang ternyata bernama Yupi.
“Hai Yupi, aku juga senang berkenalan denganmu. Bagaimana kalau kita bermain bersama di sana,” aja Cici sambil menunjuk ke arena bermainnya di dalam rumah.
“Tidak asyik menunggu obrolan mama-mama,” bisik Cici pada Yupi. Yupi mengangguk, tersenyum. Ia kemudian mengikuti Cici dan bermain bersama.
 ***

Bagaimana reaksi Alula dengan dongeng kedelapan saya?
Saya memulai mendongeng ketika Alula sudah terlalu mengantuk, sehingga ia tak tenang mendengarkan saya. Daripada Alula rewel karena ingin tidur tapi belum juga bisa tidur, maka saya menyudahi dongeng saya yang baru sebentar dan menenangkannya supaya tidur. Satu setengah jam kemudian, Alula baru bisa tertidur pulas.


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air