Langsung ke konten utama

Review Jurnal Bayi Muslim



Judul: Jurnal Bayi Muslim
Penerbit: Ihsan Media
Penyusun: Beranda Journal

Saya termasuk seseorang yang suka sekali dengan benda-benda sentimental. Sejak dulu kecil sampai saat ini ketika sudah menjadi ibu. Salah satu benda sentimental ketika saya sudah menjadi ibu adalah “Jurnal Bayi Muslim” atau disingkat JBM. JBM ini berisi tentang album foto dan catatan aktivitas bayi usia 0 – 5 tahun. Aktivitas bayi berupa foto dan
catatan dapat kita abadikan di jurnal ini sejak bayi berumur 0 bulan.

SPESIFIKASI PRODUK
Kelebihan
JBM dicetak dengan hardcover tebal dengan jilid ring yang kuat. Bagian dalam dicetak dengan kertas glossy tebal sehingga tidak mudah sobek. Desain bagian dalam jurnal (isi) dikemas dengan sangat menarik, serta warna-warna cerah yang mendominasi setiap detail desainnya. Font tulisan yang digunakan juga sesuai dan mudah dibaca. Di beberapa halaman dilengkapi dengan cuplikan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits, seperti mengingatkan kita pada keagungan Rabb yang Maha Menciptakan.

Kekurangan
Ukuran JBM kurang besar untuk ukuran album.

Daftar Isi
JBM memuat beberapa point penting yang bisa mengabadikan moment berharga si kecil. Halaman pertama berisi biodata orang tua disertai dengan foto pernikahan. Selanjutnya adalah halaman kisah kehamilan bunda, kisah kelahiran anak, sunnah Rasul terhadap anak baru lahir, pohon keluarga, baby hands and foot print. JBM juga memuat halaman tersendiri tentang tahapan perkembangan anak menurut umur sekaligus disediakan halaman khusus foto perkembangan. Secara lebih detail terdapat halaman khusus tentang pengalaman makan pertama bayi, tumbuh gigi, kata pertama bayi, toilet training, kisah menyapih, jadwal imunisasi, rencana pendidikan islam anak, dan moment spesial bayi. Di bagian akhir JBM terdapat halaman kosong, khusus untuk menulis moment luar biasa bayi.


Tampilan Beberapa Halaman JBM
Judul

Halaman Kisah Kehamilan Bunda

Halaman Kisah Kelahiran Anak


Apa tujuan saya membeli Jurnal Bayi Muslim?
Ada beberapa tujuan yang membuat saya tertarik membeli JBM (waktu itu ikut PO, dan alhamdulillah menang challenge sehingga dapat satu lagi gratis.. J).
Pertama, JBM secara otomatis memuat sunnah-sunnah pasca bayi lahir. Saya jadi mengerti sunnah-sunnah bayi setelah lahir seperti aqiqah dan tahnik.
Kedua, JBM bisa mengabadikan moment si kecil dengan cukup detail mulai usia 0 – 5 tahun.
Ketiga, JBM bisa jadi kado istimewa untuk si kecil ketika ia dewasa nanti, diharapkan ia mengerti darimana ia berasal serta bagaimana perjuangan orang tuanya ketika masih bayi. Sehingga anak bisa bersikap lebih bijaksana dan bisa mengambil hikmah di balik cerita-cerita masa kecilnya.

Kira-kira ketiga hal tersebut yang menjadi tujuan saya sehingga tertarik membeli JBM. Bagi orang-orang penyuka benda sentimental seperti saya, benda ini sangat berharga lho. J

3komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

  1. wah rajin nulis portofolio anak nih mbak. jadi pengen juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak.. Buat kado alula kalo udah dewasa.. Kenang"an dari ibunya gituu.. Hehe

      Hapus
  2. Mbaak, ini ada buat rekam pertumbuhan debaynya ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat rekam pertumbuhan dan perkembangan bayi.. Bagus sih menurutku..
      Ada juga tabel perkembangan.. Membantu ibu untuk pantau perkembangan anak

      Hapus
  3. Baru berkunjung mbak.... Blognya kereeen..... Jadi pengen bukunya, eh harus punya debaynya dulu ya? Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Iya donk, harus punya dekbay dulu.. Kalo belum punya gimana ngisinya?? Wkwk

      Hapus
  4. Wah keren nih bukunya. Jadi pengen 🤭🤭🤭

    BalasHapus
  5. assalammu'alaikum mau izin menggunakan testimoni/review ini saya bisa hubungi siapa kah? kebetulan saya penulisnya, dan mau cetak edisi ke-5 buku JBM ini, tolong hubungi saya via wa 085264014527

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding