Makan
pertama menjadi salah satu moment yang
saya tunggu. Membayangkan begitu romantisnya makan bersama Alula, menyuapinya
perlahan-lahan, dan dia makan dengan lahap. Membayangkan Alula dengan segera
menghabiskan porsi makannya. Di pikiran saya, Alula akan segera doyan makan, karena dia minum minyak
ikan (yang amis banget) saja mau. Ternyataa... eh ternyata, kenyataan agak
sedikit berbeda dengan impian.
Pergeseran
impian dimulai dengan munculnya jadwal mengajar yang sangat mendadak. Idealnya,
Alula mulai makan tanggal 10 September 2018, namun di hari yang sama saya ada
jadwal mengajar jam pertama. Saya merasa sayang jika moment makan pertama Alula bukan bersama saya. Oleh karena itu,
saya majukan sehari jadwal makan Alula. Sehingga hari ini dia mulai makan.
Saya
sudah mulai masak di dapur setengah jam sebelum azan Subuh. Sudah sibuk srang..sreng.. menyiapkan apa-apa saja
yang menjadi menu saya sehari, sekaligus menu makan Alula. Qodarullah.. si bayi ternyata bangun lebih awal dibandingkan hari
biasanya. Langsung angan indah saya untuk begini dan begitu hilang sudah. Saya nenenin Alula, berharap dia tidur
kembali. Ternyata justru semakin aktif. Tak ada pilihan lain, saya taruh kasur
di ruang makan dekat dapur. Alula saya letakkan di sana, sementara saya
memasak.
Awalnya
Alula bahagia-bahagia saja, beberapa menit kemudian dia sudah bosan dan mulai
menangis. Makanan Alula masih separuh perjalanan. Belum jadi. Saya dekati Alula
sambil melumatkan bubur di sampingnya. Tak banyak berpengaruh. Alula masih saja
menangis. Jadilah saya membuat bubur sambil memangku
Alula. Lumayan., makanan pertama Alula sudah siap makan, walaupun dapur
seperti kapal pecah.
Begitu
ditenangkan, tangis Alula justru semakin keras. Tak ada pilihan lain, Alula
minta nenen. Alhamdulillah.. setelah nenen, Alula tidur. Lumayan, saya ada
waktu untuk mencuci baju. Belum juga baju selesai dicuci, Alula sudah bangun.
Saya sambi lagi dia. Beruntung anteng. Setelah menjemur selesai, Alula mulai
nangis lagi. Saya ajaklah Alula makan. Mungkin karena mood-nya sudah terlanjur kurang bagus, jadi dia hanya habis
sedikit. Masih jauh dari porsi yang seharusnya. Saya sudah coba bercerita dan
memasang muka lucu di depan Alula, dia tetap hanya habis sedikit. Sudahlah..
saya tidak ingin ia trauma makan di hari pertamanya.
Setelah
semua drama itu, akhirnya kami berdua lelah bersama. Alula tidur di gendongan
dan ibuknya sibuk utak-atik laptop kejar dateline. Posisi kita berdua sama-sama
belum sempat mandi, karena waktu habis untuk membujuk Alula makan. Semoga nanti
siang makannya lahap ya, Dek Lula.
Saran
saya untuk ibu yang anaknya mau makan, sebaiknya dipilih waktu yang pas ketika
anak mood-nya bagus. Sebelum makan
diseneng-senengin dulu, gendong, peluk, cium, diajak main. Kalau sebelum makan
udah disambi-sambi kerjaan lain, maka mood-nya
akan menurun dan jadi gampang nangis. Moment
makan pertama jadi kurang indah. Selemat menyiapkan makan pertama untuk si
kecil!.
(Btw..harusnya ini tulisan kemarin. Tapi
karena harus ngerjain tantangan dulu ya sudah deh., baru post hari ini)
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁