Apakah
pembiasaan literasi di masa sekolah akan mati ketika sudah dewasa?. Jawabanku
adalah tidak. Kecintaanku pada buku tak pernah mati sampai kapanpun. Bahkan
semakin hari semakin harus diasah dan dipertajam. Sampai aku berada pada
jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Menjadi seorang istri dan ibu tak pula menyurutkan
kesukaan dan passion ku terhadap
buku. Aku justru merasa butuh partner untuk
menyalurkan semangat literasi-ku. Maka di sinilah otakku mulai bekerja.
Merancang rencana-rencana menghidupkan rumah seperti yang aku inginkan. Membuat
daftar kegiatan untuk malaikat-malaikat kecil, penerus generasiku.
Aku
pernah memiliki cukup banyak pengalaman mangajar ketika masih kuliah. Memang
bukan mengajar di sekolah secara formal. Namun, pengalaman-pengalaman tersebut
cukup membuatku sekilas membaca tantangan mendidik anak di tahun-tahun terakhir
ini. Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat kota untuk memberi les tambahan
bagi putra-putrinya secara privat. Demi
menghemat pengaluaran, aku mulai mencoba bekerja sambilan di bimbingan belajar privat. Cukup banyak jam mengajar yang
ku ambil, otomatis semakin beragam pula siswa les-ku. Dari pengalamanku
mengajar pertama sampai terakhir, banyak sekali hal-hal yang dapat ku pelajari.
Dan itu menjadi bahan belajarku ketika mulai menjadi orang tua yang
sesungguhnya.
Secara
umum, anak-anak sekolah di kota tempat aku kuliah memiliki jadwal harian yang
cukup padat. Mereka sekolah sampai sore hari, dilanjutkan les di bimbel-bimbel
ternama atau les bakat, kemudian masih ditambahi les privat di malam harinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana
padatnya isi otak mereka dijejali dengan kegiatan yang demikian padat. Urusan
gaya hidup juga lumayan, anak sekarang pasti sudah pegang gadget pribadi tanpa ada yang melarang. Kemudian, jika ditinjau
dari segi orang tua. Secara umum, mereka memiliki orang tua yang sibuk bekerja
sampai menjelang malam, sehingga orang tua mereka lebih mempercayakan pada les privat sebagai pendamping anak sekaligus
menjaga anak sampai orang tua mereka pulang. Di beberapa lapisan masyarakat
yang lebih tinggi, mereka memang tidak sepenuhnya ditinggal bekerja. Ada ibu di
rumah setiap hari. Ibu di lapisan masyarakat ini semacam ibu-ibu sosialita yang
gemar arisan, pegang gadget seharian,
serta sangat jarang mengerjakan pekerjaan rumah karena semua sudah diselesaikan
pembantu. [...]
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁