Langsung ke konten utama

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone



Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone.

Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding menyapih anak dari nenen. Dalam beberapa kasus, anak cenderung tantrum ketika mereka dilarang menggunakan smartphone. Semakin mereka dilarang, semakin tantrum mereka.

Memisahkan anak dari smartphone tentu tidak bisa serta merta. Menyapih nenen saja butuh cinta dan waktu yang relatif lama, apalagi smartphone. Orang tua harus sabar dalam menghadapi anak yang hendak dipisahkan dari smartphone-nya. Salah satu media yang bisa membantu mengurangi kecanduan smartphone pada anak adalah melalui salah satu produk Al-Qolam yaitu Smart Hafiz.

Apa sih Smart Hafiz (SH)? SH adalah salah satu produk Al-Qolam yang menggunakan screen tanpa radiasi dengan konten islami yang edukatif. SH ini lebih ramah anak dibandingkan smartphone. Konten yang ada di dalamnya terbatas pada konten-konten edukatif yang sangat sesuai untuk anak-anak. SH ini termasuk audio visual yang cocok untuk anak usia di atas 3 tahun terutama yang sudah kecanduan smartphone. SH ini tidak terhubung dengan internet, sehingga anak-anak tidak dapat mengakses situs apapun.

Apa saja fitur dalam Smart Hafiz (SH)? Fitur yang termuat dalam SH ini cukup lengkap dan variatif. Terdapat 6 menu utama, yaitu Sing a Song, Mengaji Yuks, Cerita, Movie, Akhlaq, dan Others. Masing-masing menu utama memiliki beberapa sub menu. Sing a Song memiliki 5 submenu yaitu: 1) badanamu 44 lagu audio video; 2) song 37 lagu audio video anak muslim; 3) ngaji yuks, juz 30 dengan 2 qori cilik dan 1 metode maqamat; 4) adzan, dengan 7 maqam 1 adzan subuh dan iqamat; dan 5) senandung asmaul husna. Mengaji Yuks memiliki 4 submenu, yaitu: 1) metode Al-Qolam, ada 17 submenu mulai dari pengenalan huruf hijaiyah sampai mengenal bacaan pada Fawatihus Suwar; 2) murrotal 30 juz, harus dengan USB; 3) audio visual asmaul husna; dan 4) dai cilik. Cerita terdiri dari 6 submenu, yaitu: 1) hari besar umat islam; 2) jejak islam 15 kota di seluruh duniai; 3) sirah nabawiyah perjalanan sebelum Nabi Muhammad lahir hingga beliau wafat; 4) Hafiz dan Hafizah umroh; 5) kisah 25 Nabi; dan 6) khalifah burung bangau. Movie terdiri dari 4 submenu, yaitu: 1) animasi preschool; 2) animasi pendidikan; 3) Diva The Series, harus dengan USB; dan 4) seri ibadah. Sedangkan Others berisi menu tentang produk Al-Qolam, manual penggunaan, recording, dan hasil record.

Pengalaman saya bersama SH, Alula cukup tertarik dengan beberapa fiturnya. Jangankan Alula, saya saja tertarik. Bahkan saya punya lagu favorit dari 37 lagu yang ada. Sebut saja lagu berjudul “Paus”, lagu tersebut menjadi lagu favorit saya. Sedangkan Alula suka lagu yang lebih ceria. Saya menggunakan SH untuk membersamai Alula makan atau bermain. Kadang saya menari-nari dan menirukan lagu yang sedang diputar sembari Alula makan. Hal tersebut cukup membuatnya tertarik. Kadang saya hanya memutarkan murotal jika sedang tidak ingin bermain. Dikarenakan Alula masih di bawah 2 tahun, saya belum menyerahkan SH sepenuhnya pada Alula. Saya hanya memfungsikan SH sebagai radio, bukan sebagai audio visual. Alula cukup mendengarkan dulu. Kita bisa menggunakan screen off mode jika tidak ingin menggunakan layar.

Beragamnya fitur SH menstimulasi anak untuk bermain sekaligus belajar. Konten yang terbatas pada pendidikan Islam, memaksa anak untuk mau tidak mau belajar. Walau demikian, bukan berarti kita menyerahkan semua pendidikan Islam dan waktu bermain anak kepada SH. SH ini tidak bisa menggantikan peran dan kebersamaan orang tua dalam mendidik anak. Ia hanya berfungsi sebagai selingan dan mainan edukatif supaya anak-anak tidak tertarik pada smartphone. SH ini juga memiliki aturan penggunaan berupa screen time. Bagi anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya anak tidak terpapar screen. Sedangkan untuk anak usia di atasnya boleh terpapar screen kurang lebih selama 10 menit. Walaupun manfaat SH ini besar, kita sebagai orang tua harus tetap memperlakukannya dengan bijaksana.

Lihat juga: https://review.bukalapak.com/c/mom

Bukalapak menyediakan SH lengkap dengan berbagai variasi harga. Kita bisa memilih sesuai kehendak. Tapi seperti pepatah Jawa ana rega ana rupa, yaitu keadaan barang bergantung pada harganya, tentu SH dengan harga normal lebih baik secara kualitas. Pun demikian Bukalapak memberi kenyamanan bagI kita untuk memilih. Belanja di Bukalapak bisa menjadi pilihan bagi ibu yang tidak mau ribet dengan pembelian SH yang biasanya menggunakan sistem arisan. 

#nonfiksi
#ODOPBatch6

Komentar

  1. Bagus ini untuk mengalihkan penggunaan Smartphone terlalu dini

    BalasHapus
  2. Aku juga mau dong Snaet Hafizh. Tapi sepertinya harus nabung dulu 😊

    BalasHapus
  3. Pengganti android untuk anak ya. Bagus dong

    BalasHapus
  4. Nah, hafidz doll emang pas banget ya mbaa buat edukasi si kecil sejak dini, sukaaa 😄

    BalasHapus
  5. Aku generasi awal nih, punyanya yang Hafidz Doll :D

    BalasHapus
  6. Lengkap banget ya mb fiturnya Smart Hafiz ini. Pastinya bikin anak belajar Al Quran dengan senang, gak kerasa kali ya malah karena berasanya bermain dengan asyik

    BalasHapus
  7. Ana rega ana rupa.. bener itu mbak

    BalasHapus
  8. Ih iya mba aku setuju banget. Banyak banget ponakan aku yang ngamuk-ngamuk kalau gawainya diambil. Sedih T_T gimana kalau dah gede coba..

    Semoga lebih banyak 'mainan' seperti ini ya, dan semoga kesadaran orangtua juga tumbuh

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...