Langsung ke konten utama

Review: Evamat Puzzle Teman Bermain dan Belajar



Kalau dulu, slogan “Teman Bermain dan Belajar” ini bikin saya ingat majalah kesayangan waktu kecil, yaitu majalah Bobo. Majalah favorit ini yang menemani masa kecil saya hingga beranjak dewasa. Melalui majalah ini juga saya hobi membaca, dilanjutkan dengan suka menulis. Eiittss.. tapi kali ini saya tidak akan membahas majalah Bobo, namun fokus pada istilah “Teman Bermain dan Belajar”. Teman bermain dan belajar yang saya maksud adalah evamat puzzle.

Apakah ada yang belum paham tentang evamat puzzle? Awalnya saya pun tak paham apa dan bagaimana evamat puzzle. Namun, seiring perjalanan saya menjadi ibuknda bagi Alula, membuat saya tahu lebih banyak tentang evamat puzzle. Ketertarikan saya pada evamat puzzle diawali dari peristiwa Alula jatuh dari tempat tidur setinggi 60 cm. Alula jatuh langsung mengenai lantai keramik. Beruntung tidak ada gejala gawat darurat, juga tidak ada darah atau benjolan sehingga dalam 3 x 24 jam Alula tetap baik-baik saja. Hal tersebut membuat saya sadar bahwa Alula sudah perlu pengawasan lebih karena ia mulai bisa berguling. Ia tak bisa lagi saya tinggalkan di kamar, sembari saya melakukan pekerjaan rumah.

Terlintas di pikiran saya untuk menyewa playmat. Pertimbangan saya, playmat ini aman untuk sarana bermain Alula karena alas dan dindingnya empuk. Namun, setelah mencari di banyak persewaan alat bayi, tidak ada yang menjual playmat. Saya pun tergerak untuk mencari info harga playmat. Ternyata harganya dalam kisaran 3 – 5 juta. Tentu saja saya mundur teratur.

Saya mulai mencari alternatif lain, hingga memutuskan untuk membeli kasur busa lantai untuk sarana Alula bermain. Selama beberapa bulan, kasur busa ini cukup membantu. Saya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tenang sementara Alula berguling atau bermain. Namun, menjelang usianya 7 bulan Alula sudah mulai bisa berguling dua arah. Cepat sekali ia berguling, dilanjutkan dengan kemampuannya merangkak, membuat kasur lantai seolah sempit jika digunakan sebagai sarana belajar. Alula sudah mulai bergerak cepat menuju lantai, gerakannya sudah bisa multi arah.



Hal tersebut mendorong saya untuk membeli evamat puzzle. Tujuan dipasangnya evamat puzzle ini adlah untuk memperluas tempat bermain Alula. Alula terlihat antusias begitu evamat ini dipasang. Ia mulai mengamati detail yang ada di evamat puzzle, baik warna maupun bentuk di dalamnya seperi buah, huruf dan, angka.

Evamat puzzle ini terdiri dari beberapa warna cerah, sehingga sambil melantai, saya bisa mengenalkan Alula pada berbagai warna. Bukan hanya warna, Alula juga bisa belajar huruf, angka, dan bentuk buah. Saya membeli dua ukuran evamat yaitu ukuran untuk lantai dan ukuran kecil. Evamat puzzle ukuran kecil awalnya saya gunakan sebagai alas duduk Alula. Awalnya dia bisa duduk di atas evamat dengan tenang, lama-lama ia berhasil melepas kaitan puzzle-nya, sehingga evamat ini menjadi berantakan. Pun demikian dengan evamat besar (ukuran lantai). Awal pemasangan, Alula masih bisa bermain dengan tenang di atas evamat-nya. Lama-kelamaan ia bisa pula memisahkan kaitan-kaitan puzzle hingga semuanya berantakan.

Bagi saya, perilaku Alula yang demikian tidak menjadi masalah karena saya menganggap hal tersebut sebagai bentuk eksplorasi Alula terhadap lingkungan sekitar. Walaupun keadaan rumah menjadi sedemikian berantakan, saya tidak begitu ambil pusing yang penting Alula mendapatkan haknya untuk bermain, sekaligus ada muatan belajar di dalamnya.
Melalui evamat ini saya mendapatkan banyak keuntungan, di antaranya:

1. Tempat bermain Alula menjadi lebih hangat
2. Alula bisa mengenal berbagai warna dan mengenal tekstur bergelombang
3. Alula bisa mengenal berbagai bentuk, huruf, dan angka
4. Evamat ini terbuat dari bahan yang aman sehingga tidak berbahaya jika dimasukkan ke mulut Alula
5. Evamat ini mudah dicuci

Secara umum, saya mendapatkan lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugian dalam menggunakan evamat. Kekurangan dari evamat ini adalah Alula masih perlu pengawasan karena ia mulai merangkak dengan cepat dan sangat memungkinkan ia keluar dari arena bermainnya. Selain itu, evamat puzzle ini terlalu mudah lepas, sehingga memungkinkan komponen-komponennya mudah hilang.

#nonfiksi
#ODOPBatch6


Komentar

  1. Saya biasanya ikut main susun2nya mbak :D

    BalasHapus
  2. Wah seneng banget ya mbak Desty main bareng Alula

    BalasHapus
  3. Ini juga karpet andalan anak-anak sejak kecillll, lumayan bisa belajar angka dan huruf sambil bermain dengan mat ini. Kerennnn bun, kepikiran aja buat review produk ini

    BalasHapus
  4. Ingat alula, ingat puzzle ini..wkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...