Usia
Alula sudah 7 bulan, besok tanggal 14 November usianya genap 8 bulan. Tidak
terasa waktu bergulir begitu cepat. Seperti baru kemarin Alula lahir. Ketika
masa-masa Alula susah menyusu, aku sempat khawatir akankah anak ini bisa tumbuh dengan baik? Bagaimana tidak, di
usianya menuju 2 bulan berat badannya hanya naik 100 gram, padahal seharusnya
kenaikan berat badan minimal adalah 900 gram. Kalau ingat masa-masa itu seperti
mau menangis rasanya. Alhamdulillah.. sekarang Alula bisa tumbuh dengan baik.
Sekarang
ini, Alula mulai menunjukkan ketertarikan pada lingkungan sekitarnya. Ia sudah
mulai tertarik pada benda-benda kecil yang ia temui di mana saja. Misal, ketika
ia sedang tengkurap, tiba-tiba ia menemukan kerikil. Maka ia akan asyik mencoba
mengambil kerikil itu hingga berhasil. Setelah berhasil, maka ia cepat-cepat
memasukkannya ke mulut. Jika tanpa pengawasan, bisa-bisa kerikil ini
benar-benar masuk ke mulutnya. Sejauh ini aku selalu berhasil mencegah benda
asing masuk ke mulutnya.
Selain benda-benda kecil tak bergerak, Alula
juga mulai penasaran dengan hal kecil yang bergerak seperti semut dan lalat.
Tadi malam, setelah Alula selesai makan, aku tidak serta merta mengganti
bajunya. Masih ada beberapa sisa nasi yang tercecer di tangannya. Sembari aku
mencuci piring bekas makannya, Alula sedang asyik sendiri. Setelah ku
perhatikan, ternyata Alula sedang asyik bermain dengan lalat. Ada seekor lalat
yang hinggap terbang di sekitar Alula. Merasa ada yang bergerak-gerak di
sekitarnya, Alula mencoba mengambil lalat tersebut. Begitu tangan Alula
mendekati lalat, maka lalat itu terbang. Alula pantang menyerah. Ia asyik
sekali mengejar lalat itu setiap lalat tersebut hinggap. Tapi tentu saja tak
pernah berhasil. Tangan Alula kalah cepat dibandingkan terbangnya si lalat.
Melihat kejadian itu, aku biarkan beberapa menit sambil menahan tawa dengan
keseriusan Alula mengejar lalat. Pada akhirnya, saya ganti baju Alula supaya si
lalat tak kembali lagi.
Benda
kecil yang disukai Alula adalah bandul resleting rok panjangku. Kebetulan salah
satu rok panjangku mempunyai resleting di depan dan bandulnya bulat besar.
Setiap Alula melihat bandul tersebut, dia akan merayap mendekati bandul atau
tangannya menggapai-gapai berusaha meraih bandul. Pernah ada kejadian, ketika
aku menggendong Alula menggunakan SSC, Alula anteng sekali. Setelah ku perhatikan, ternyata dia sedang mengulum
bandul resleting rok ku yang bulat besar itu. Mungkin Alula kira bandul itu
permen sehingga dia kelihatan asyik dan menikmati sekali mengulum bandul bulat
tersebut. Tentu saja aku tak membiarkannya lama-lama mengulum bandul, setelah
dia beberapa detik menikmatinya, aku pelan-pelan mengambil bandul tersebut.
Sama
dengan bayi-bayi yang lain, Alula pun tak suka jika benda yang sedang ia pegang
kemudian diambil orang lain. Beberapa kali dia akan menangis keras ketika aku
mengambil barang yang sedang ia pegang erat atau dia mainkan. Solusinya, supaya
Alula mengerti adalah mengambilnya secara perlahan-lahan dengan dalih hendak
meminjam benda yang sedang dipegang Alula. Dalih meminjam dengan suara lembut
ini cukup efektif membuat Alula melepaskan benda “tak semestinya” yang sedang
ia pegang. Misalnya, ia mulai asyik meremas tisu kemudian hendak memasukkan
tisu tersebut ke mulut. Maka aku akan segera mendekati Alula sambil pelan-pelan
bilang kepadanya, “Dek.. Ibuk pinjam tiisunya ya? Boleh kan?”. Beberapa menit
kemudian, Alula akan melepaskan tisu tersebut walau dengan pandangan tidak
rela.
Terkadang
aku geli sendiri dengan dunia Alula yang masih begitu sederhana. Kadang aku pun
belajar sesuatu dari dunia Alula yang begitu sederhana itu.
#nonfiksi
#ODOPbatch6
:')
BalasHapusAhhh dari tangan dan lengannya aja uda keliatan sehatnyaaaa, bikin pengen punya bayi lagi #eh
BalasHapusAyo mbak,, punya bayi lagiii.. hihi
HapusAlula...oh Alula
BalasHapusanak-anak selalu menguras perhatian ya mbak. Apapun yang dilakukan selalu menarik perhatian
BalasHapusBetul mbak
Hapusanak2 itu mau ngapain aja, lucuuuuuu terus.. semoga segera punya bayi #eh, nikah dulu.. wkwkwk
BalasHapushooh.. nikah dulu. ntar asyik punya bayi.. hihi
HapusDari cerita kesehafian inilah kadang muncul pembelajaran langsung parenting
BalasHapusbetul sekali mas..
HapusAlulaaaπππ·
BalasHapus