Langsung ke konten utama

Menumbuhkan Cinta Melalui Tanam Sayur



Satu-satu nasi sudah tentu
Dua-dua sayur lauk buah
Tiga-tiga susu tambahannya
Satu dua tiga empat sehat lima sempurna

Itu lagu ketika saya masih TK di tahun 90-an. Lagu tersebut selalu bikin saya teringat tentang menu empat sehat lima sempurna. Kalau sekarang sudah nggak menggunakan pedoman empat sehat lima sempurna, namun menggunakan istilah makanan bergizi seimbang. Apakah kedua istilah tersebut sama? Tentu saja berbeda. Kalau empat sehat lima sempurna mensyaratkan susu sebagai penyempurna, sedangkan makanan bergizi seimbang tidak memposisikan susu sebagai penyempurna. Susu dianggap setara dengan daging atau ikan, sama-sama sebagai sumber protein hewani. Oleh karena itu, konsumsi susu bukan sebagai penyempurna, namun bersifat rekreasional. Namun, terlepas dari hal tersebut, baik empat sehat lima sempurna tetap memiliki persamaan, salah satunya adalah tetap mewajibkan konsumsi sayuran.

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar istilah sayur? Kalau saya, sayur adalah PR besar dalam dunia pemberian makanan anak. Sayur ini hampir menjadi momok, karena banyak anak-anak yang kurang hobi makan sayur. Mungkin di benak anak-anak, sayur itu bau dan rasanya begitu-begitu saja sehingga mereka kurang hobi mengkonsumsinya. PR besar tersebut bisa saja dialami oleh sebagian besar ibu, namun saya berusaha supaya tidak mengalami hal tersebut.

Saya pribadi adalah penyuka sayur. Sejak kecil sudah terbiasa makan sayur. Ketika masih sekolah, makanan favorit saya adalah lotek dan gado-gado. Hampir setiap hari menu tersebut harus ada. Kesukaan saya pada sayur berlanjut hingga sekarang. Ibu menyusui seperti saya membutuhkan sayur dalam jumlah yang lebih banyak. Tanpa disuruh pun, saya bahagia mengkonsumsi berbagai jenis sayur. Hobi saya terhadap sayur ingin saya kenalkan pada bayiku – Alula. Harapannya ia bisa menjadi penyuka sayur dan tidak perlu ada drama Gerakan Tutup Mulut atau GTM ketika diberi sayur.

Pengenalan sayur pada Alula diawali dengan pemberian sayur di MPASI-nya. Sayur dalam Makanan Pendamping ASI (MPASI) termasuk komponen yang wajib dalam standar makanan WHO. Dalam MPASI ada istilah menu empat bintang, di mana sayur menduduki posisi penting di salah satu bintang. Bagi usia bayi, konsumsi sayuran masih dibatasi, namun harus dikenalkan. Saya memulai mengenalkan Alula pada sayur-sayuran yang mudah didapatkan seperti sawi caaisin, loncang, tomat, bayam, baby corn, kacang panjang, wortel, buncis, labu siam, jagung manis, brokoli, dan beberapa sayur lainnya. Setiap pemberian sayur, penting diperhatikan bagaimana reaksi si bayi supaya kita bisa tahu mana yang ia suka mana yang tidak.

Sampai di dua bulan Alula diberikan MPASI, dia belum pernah menolak sayur yang saya berikan. Walau kadang ada satu dua sayur yang sepertinya Alula tak begitu suka, namun tetap ia makan seperti sawi caisin atau kacang panjang. Kedua sayur tersebut memang bau langu (bahasa jawa: bau seperti rumput) ketika dihaluskan dan direbus. Sedangkan sayur favorit Alula adalah wortel, tomat, brokoli, dan jagung manis. Alula cukup lahap dengan keempat sayur ini. Sejauh ini saya belum memvariasikan cara memasak sayur-sayuran tersebut untuk Alula. Semua sayur masih diperlakukan sama yaitu diparut atau dihaluskan kemudian direbus.

Begitu dekatnya sayur dengan kehidupan kita, membuat saya merasa perlu punya kebun sayur sendiri. Tak perlu banyak lahan, lahan minim pun bisa dimanfaatkan untung menanam sayur. Mulai saja dengan menanam sayur yang mudah dan tidak membutuhkan waktu panen lama seperti loncang, seledri, terong, cabai, bayam, tomat, dan sawi. Sayur-sayuran ini mudah tumbuh dan cepat dipanen. Pengalaman ketika hamil Alula, dulu saya menanam loncang, seledri, cabai, dan sawi di depan rumah. Saat sayur-sayuran tersebut siap panen, setiap ingin masak tinggal petik sayur di halaman. Sayur lebih segar dan rasanya lebih enak.


Dalam aktivitas tanam menanam sayur ini, saya menggunakan benih dari East West Seed Cap Panah Merah. Kualitas benihnya bagus. Benih yang dijual adalah benih-benih pilihan. East West Seed Cap Panah Merah menyediakan berbagai macam benih sayuran berkualitas seperti terong, cabai, kubis, kembang kol, wortel, dan masih banyak benih sayuran yang lain. Benih dari East West Seed Cap Panah Merah memiliki daya kecambah yang baik, sehingga kemungkinannya untuk tumbuh relatif besar. Dikarenakan saya bukan petani, saya hanya mencoba beberapa jenis benih saja seperti bayam, cabai, dan tomat. Memang agak repot sih, karena harus menyemai benih dulu supaya ia tumbuh menjadi bibit. Namun, hasilnya cukup menggembirakan waktu itu. Saya bisa menghemat sedikit uang belanja karena tidak membeli cabai, tomat, dan bayam.

East West Seed Cap Panah Merah ini recomended untuk petani. Petani membutuhkan benih dalam jumlah banyak. Benih dari East West Seed Cap Panah Merah ini akan membantu petani mendapatkan bibit-bibit yang berkualitas dalam jumlah yang besar. Kualitas bibit dalam kuantitas besar tentu akan mendukung hasil pertanian petani. Saya yang menggunakannya dalam lingkup rumah tangga saja merasakan hasilnya, apalagi petani.

East West Seed Cap Panah Merah dapat dikatakan sebagai sahabat para petani sekaligus sahabat bagi ibu ngirit macam saya. Punya kebun sayur sendiri bisa sedikit menghemat uang belanja. Hasil menghemat tersebut lumayan bisa untuk membeli lauk pauk yang lebih bervariatif. Jadilah saling melengkapi. Menanam sayur sendiri itu nggak ada ruginya kok. Cuma butuh telaten sedikit, tapi hasilnya akan lebih besar. Oya., selama menunggu panen, jangan lupa pertumbuhan sayurnya tetap dipantau karena mereka rentan terhadap penyakit. Rajin menyiram, menyiangi dan memberi pupuk itu kuncinya. Menanam sayur ini bisa juga loh jadi bahan belajar untuk anak-anak supaya suka sayur. Ketika mereka diajak untuk menanam, memanen, dan mengolah sayur maka dalam hati mereka akan tumbuh rasa cinta terhadap sayur. Sehingga mereka mulai suka makan sayur. Mengingat begitu besarnya manfaat menanam sayur, tak ada ruginya kita memulai. Selamat menanam sayur!


#cappanahmerah
#gobion2018
#generasimakansayurdanbuah


Komentar

  1. Lebih hemat juga ya mbak. Benih juga bisa diambil dari sisa bahan yang sudah tidak terpakai. Seperti cabai yang sudah tua atau membusuk, bila "dibuang" akan tumbuh menjadi tanaman yang bisa dipanen di kemudian hari. Sungguh besar nikmat yang kita terima dari Sang Maha Pencipta

    BalasHapus
  2. Asik ya mba, sayur dari kebun sendiri lebih terjamin

    BalasHapus
  3. Wah setuju bunda. Kenalkan anak dengan sayur sedini mungkin adalah pilihan bijak. Banyak anak-anak yang ga suka sayur. mengajarkan anak serunya berkebun sayur bisa jadi solusinya ya. Selain bisa mengajarkan anak untuk menghargai. Pokoknya keren deh bunda. Sayur hasil kebun sendiri juga udah terjamin keamanannya, apalagi untuk si kecil ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding