Langsung ke konten utama

Kotak Kaca 2018


Bulan Januari sudah berlalu sih., tapi menyeleksi resolusi 2018 gak masalah kan? J Demi ikut Gebyar Literasi IP Semarang, jadi terngiang-ngiang resolusi 2018 yang belum sempat tertuliskan. Ada banyak sekali hal yang ingin ku lakukan di tahun 2018 ini. Dikarenakan segala sesuatu yang terlalu banyak itu tidak baik, maka aku menyeleksi semua resolusi itu. Kemudian didapatkanlah dua resolusi besar yang aku masukkan ke kotak kaca 2018-ku. Tersimpan rapi tapi bisa senantiasa terlihat. J

Istri Idaman
Sudah hampir setahun menjalani peran “istri”, tetapi merasa belum banyak hal yang sudah dilakukan. Belum menjadi idaman, masih dalam kategori standar saja. Tahun ini aku harus naik level. Menjadi istri tak boleh hanya standar-standar saja. Maka akhir-akhir ini aku gila-gilaan belajar menguasai banyak ilmu baru yang diperlukan sebagai seorang istri. Aku mencari titik lemahku dan belajar mengalahkan titik lemah itu. Dan aku harus bisa. Contoh nyata nih, aku masih kurang pintar memasak. Entah bawaan hamil atau memang kurang latihan, yang jelas aku jarang sekali bisa masak enak dan dipuji suami. Padahal., suami agak perfeksionis untuk urusan rasa. Kadang aku merasa bersalah sekali ketika aku merasa masakanku kurang enak dan suami tetap menghabiskannya. Itu masih berlanjut sampai hari ini. Titik lemah itu berusaha aku tumpas, salah satunya dengan ikut Rumbel Memasak. Semakin banyak resep yang ku serap, semakin banyak tips dan trik, harapannya aku bisa lancar memasak dalam setahun ini. Sederhana saja., salah satu hal yang aku sukai adalah masakanku dipuji suami. :D

Menjadi istri idaman tentu bukan hanya masalah bisa atau tidak bisa memasak. Aku masih harus belajar tentang penataan rumah, menjaga kerapian dan kebersihan rumah, manajemen keuangan, manajemen waktu, bahkan manajemen emosi. Untuk masalah-masalah selain memasak sih hanya perlu poles-poles sedikit, karena selama ini sudah mulai stabil. Perlu peningkatan perlahan saja sesuai perkembangan usia pernikahan dan kebutuhan. J

Super Mom
Ketika masih gadis, aku tak pernah kepikiran pengen menjadi supermom apalagi ibu-ibu rempong yang ceriwit kebanyakan aturan. Tapi, begitu hari-hari menjadi ibu semakin dekat, rasanya nano nano. Antara cemas, bahagia, gak sabaran, nervous, dan sebagainya bercampur jadi satu. Bercermin dari banyak contoh nyata ibu-ibu di sekitarku, membuatku yakin bahwa aku bisa menjadi ibu dalam pribadiku sendiri, tanpa mencontoh gaya ibu lain. Maka aku mulai merancang rencana-rencana untuk membersamai anak-anakku kelak. Untuk mewujudkan resolusi ini banyak banget yang harus aku pelajari. Mulai dari perawatan bayi, ASI, stimulasi anak, perkembangan anak, pendidikan anak mulai usia bayi, nutrisi bayi, dan sebagainya. Aku mulai aktif di grup-grup laktasi. Semua kulwap yang berkaitan dengan anak dan pendidikan aku ikuti. Semua demi peningkatan level diri, supaya bisa jadi ibu yang komplit dan tahu banyak hal.

Segera menjadi ibu adalah salah satu hal yang paling ditunggu dan menakjubkan bagiku. Hal ini bisa sejenak mengesampingkan keinginanku untuk berkarir di ranah publik. Aku ingin menjadi ibu yang total bagi anak-anak. Menjadi tempat yang paling mereka percaya dan mempunyai pelukan yang paling hangat. Aku ingin bisa memantau setiap detail perkembangan mereka. Memantau apa yang mereka makan, yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Menjadi bagian penting dalam setiap jenjang kehidupan mereka. Dan, untuk mewujudkan itu semua, tak bisa aku lakukan hanya dengan berdiam diri. Aku harus selalu belajar dan bisa memanfaatkan moment apapun untuk belajar mengambil hikmahnya.


Cukup dua resolusi besar yang ku masukkan ke dalam kotak kaca. Tak perlu banyak. Kedua resolusi itu pun sudah cukup menyita banyak waktu dan tenaga. Semoga Allah meridhoi cita-citaku di tahun ini, sehingga kedua peran besar dalam hidupku itu bisa aku jalani dengan sukses dan bahagia. J



#GebyarLIterasiMedia
#IPSemarang
#Resolusiku
#Resolusi2018

Komentar

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...