Langsung ke konten utama

Review Little Abid: Aku Rajin Mengaji



Pengalaman pertama membacakan Little Abid untuk Alula. Begitu buku dibuka, Alula spontan tertarik. Bagaimana tidak? Desain buku sangat menarik dan full colour. Buku juga mudah dipegang. Sesuai dengan tangan anak. Tidak terlalu tebal namun tidak mudah sobek. Pokoknya didesain khusus untuk balita. Saya membacakan Little Abid yang berjudul Aku Rajin Mengaji. Bukan karena alasan tertentu, tapi kebetulan aja buku tersebut terletak paling atas.

Buku Aku Rajin Mengaji berkisah tentang perjalanan Abid bersama keluarganya ketika naik pesawat terbang. Dikisahkan bahwa Abid penasaran dengan laut yang bisa terbelah. Ia sangat ingin melihat laut tersebut dari atas pesawat. Tahukah laut apa yang dimaksud Abid? Ternyata maksud laut tersebut adalah Selat Gibraltar. Selat Gibraltar ini istimewa sekali karena terdapat pertemuan antara laut air asin dan air tawar, yang membuatnya seolah terbelah jika dilihat dari ketinggian.

Pertemuan antara dua laut di Selat Gibraltar ini telah dijelaskan ribuan tahun lalu dalam Al-Qur'an. Sebelum para ilmuwan menemukan fakta atas fenomena alam tersebut, Al-Qur'an sudah terlebih dahulu menjelaskannya.

Usai membaca buku Aku Rajin Mengaji, yang terlintas dalam pikiran saya hanya satu kata "amazing". Cerita balita bisa dikemas sedemikian sederhana dengan muatan yang bermutu. Saya jadi membayangkan kelak akan banyak balita-balita macam Abid yang sekecil itu sudah punya banyak pengetahuan. Menginspirasi menurut saya.
Cerita balita biasanya dikemas dengan sederhana baik isi maupun kalimatnya. Namun, Little Abid ini sungguh beda. Berkisah tentang Aku Rajin Mengaji bukan hanya masalah huruf alif, ba, ta, dan seterusnya. Namun, di balik kisah ini ada pengetahuan-pengetahuan yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hal tersebut tentu memperkaya pengetahuan kita sebagai orang tua.

Sisi keren kisah ini juga diperlihatkan dari figur ayah dan bunda Abid. Di buku ini dikisahkan bahwa Bunda Abid bisa menjawab semua pertanyaan Abid. Bunda Abid digambarkan sebagai seorang bunda yang smart dan bijaksana, seolah ia punya jawaban atas semua pertanyaan anak-anaknya. Ini juga menginspirasi saya. Betapa bahagianya seorang anak jika orang tuanya terutama ibu bisa menjawab semua pertanyaan lugu mereka. Jika semua ibu demikian, bisa jadi tak ada lagi kasus susahnya menumbuhkan minat bertanya pada anak sekolah. Mengapa? Karena anak-anak selalu puas setiap kali mereka bertanya. Kepuasan tersebut akan menimbulkan rasa ingin bertanya lagi dan lagi.

Jadi menurut saya pribadi, buku ini sangat direkomendasikan untuk balita. Selain sebagai upaya mengenalkan buku pada anak, buku ini juga bermanfaat untuk menanamkan nilai-nilai moral pada balita. Bukankah membahagiakan jika anak kita tumbuh menjadi pribadi yang aktif, santun, dan cerdas? Semua itu dapat kita mulai dari membacakan buku untuk anak.

-Temanggung, 2 Februari 2019-

Komentar

  1. Iya, ngeliat covernya saya udah suka apalagi setelah baca reviewnya. Keren banget Bun bukunya😍

    BalasHapus
  2. Iya bun.. Bukunya paketan. Mengajarkan adab pada anak".

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...