Langsung ke konten utama

Biografi Singkat Muhammad al Fatih


Sultan Muhammad II atau lebih dikenal sebagai Muhammad al Fatih (833 H) adalah salah seorang sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Daulah Utsmaniah. Ia mendapat gelar al Fatih yang berarti Sang Penakluk. Al Fatih memerintah Daulah Utsmaniah pada umur 22 tahun setelah ayahnya, Sultan Murad II wafat.

Al Fatih terkenal sebagai sultan yang adil, cerdas, dan berkepribadian baik. Sebelum menjadi sultan, ia berguru dengan Syekh Al Kaurani. Syekh Al Kaurani terkenal sebagai guru yang tegas. Beliau sangat keras dan tegas dalam mendidik Al Fatih, bahkan tak segan-segan untuk memukulnya. Beliaulah salah satu guru yang mengantarkan Al Fatih pada berbagai cahaya ilmu. Al Fatih sangat tertarik pada pelajaran sejarah dan bahasa, yang selanjutnya sangat membantu Al Fatih dalam menjalani pemerintahannya. Ia sangat peduli terhadap urusan keuangan negara dan pengembangan pemerintah daerah. Ia mencegah pemborosan dan kemewahan, di sisi lain ia menaikkan gaji tentara dan mendatangkan senjata terbaru. Sementara di daerah, ia melakukan perombakan pemimpin daerah.

Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Konstatinopel ibukota Kerajaan Byzantium yang telah berkuasa selama 11 abad. Berbagai upaya dilakukan oleh Sang Sultan demi menaklukan kota yang terkenal dengan perlindungannya yang sangat kuat ini. Al Fatih menjatuhkan Konstatinopel dengan memanfaatkan kecerdasannya yang luar biasa. Ia banyak memberikan strategi perang yang belum pernah dilakukan oleh siapapun.

Kecerdasan Al Fatih dalam penaklukan tersebut dibuktikan dengan idenya memindahkan kapal melalui daratan. Selain membuat strategi perang, ia juga membuat perjanjian-perjanjian. Sultan Muhammad  al Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain menaklukkan Byzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, serta termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Byzantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.

Sultan Muhammad al Fatih memiliki beberapa sifat yang bisa kita teladani. Di antara sifat tersebut adalah keteguhan hati, keberanian, cerdas, gigih, keadilan, dan keikhlasan. Sifat-sifat ini membuatnya tampil menjadi pemimpin teladan yang kuat. Ia tidak mudah digoyahkan pendiriannya, tidak mudah disuap oleh musuh. Muhammad al Fatih merupakan figur pemimpin Islam yang berkemauan keras dalam berjihad. Hal ini terlihat dari sifat gigih dan pantang menyerah dam melawan tentara Byzantium yang terkenal susah ditembus.

Terdapat banyak proyek peradaban yang ditinggalkan Sang Sultan. Ia membangun 8 sekolah sekaligus perpustakaan khusus di Konstatinopel. Sultan juga sangat ledulu terhadap para ulama, penyair, sastrawan, dan penerjemah. Banyak sekali tempat umum yang dibangun Muhammad al Fatih seperti rumah sakit, pemandian umum, pertokoan, pasar, dan taman. Sultan juga mendirikan benteng-benteng dan pertahanan-pertahanan di tempat strategis secara militer.

Sultan Muhammad al Fatih meninggal pada hari Kamis, 4 Rabiulawal 886 H di tengah tentaranya yang berjumlah besar. Ia sedang dalam perjalanan jihad menuju kawasan Asia Kecil. Sebelum meninggalkan Konstatinopel, sebenarnya Sultan sudah sakit, namun ia terus melakukan perang. Kematian Muhammad al Fatih menyisakan kesedihan yang sangat mendalam pada kaum muslimin. Sultan terkenal sebagai raja yang mulia, berjiwa besar, terhormat, terkuat keinginan jihadnya, dan paling teguh kepemimpinannya.

#readingchallengeodop
#tantanganRCO
#RCO
#tantangan2
#biografi
#onedayonepost

Komentar

  1. Masyaa Allah, Muhammad Al Fatih ternyata tak hanya ahli perang

    BalasHapus
  2. Figure pemimpin cerdas dan banyak lagi mbak..
    Setelah wafat menimbulkan banyak dentuman di blok barat, karena beliau sangat ditakuti oleh mereka.

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...