Langsung ke konten utama

Anakku Gila Membaca, Mengapa Tidak?


Semakin canggihnya teknologi tidak akan meredupkan semangat membaca buku. Justru seiring dengan perkembangan zaman, seharusnya minat baca masyarakat mengalami peningkatan. Mungkin hal ini tidak menjadi masalah yang serius bagi negara-negara maju. Namun, menjadi PR bagi negara berkembang khususnya Indonesia. Indonesia termasuk peringkat kedua terbawah dalam lingkup membaca buku. Artinya minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

Minat baca yang rendah menyebabkan seseorang kurang antusias dalam memperbaiki dan menambah ilmunya. Orang dengan minat baca yang rendah akan mudah goyah pendiriannya dan mudah percaya pada berita hoax. Orang-orang seperti ini biasanya mudah tersulut emosinya dalam menanggapi fenomena sosial di masyarakat.

Minat baca anak akan tumbuh seiring dengan stimulasi yang diberikan orang tuanya. Orang tua yang gemar membaca dapat menjadi teladan utama bagi anak-anak untuk meniru kebiasaan orang tuanya. Bagaimana jika orang tua terlanjur tidak gemar membaca? Jika demikian, orang tua bisa menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang mendukung minat baca. Sering mengajak anak ke perpustakaan atau belanja buku akan membantu anak mencintai buku.

Berikut adalah beberapa tips dan trik membuat anak gila membaca.

1. Tidak ada TV di rumah. Acara TV zaman sekarang lebih banyak yang kurang ramah anak. Mengurangi frekuensi menonton TV atau bahkan meniadakan TV di rumah akan lebih baik bagi anak-anak.

2. Membuat jadwal jika hendak belajar dari youtube. Jika anak sudah usia di atas 5 tahun, kita bisa menjadwalkan anak untuk belajar dari youtube, misalnya pada hari Sabtu. Selain hari yang dijadwalkan, anak tidak diperbolehkan mengakses youtube.

3. Membacakan kisah sejak kecil. Membacakan kisah pada si kecil akan membuatnya tertarik pada buku. Ketika kita membacakan kisah, kita perlu memperlihatkan pada anak bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan. Jika orang tua terlihat senang membaca, biasanya anak akan meniru.

4. Hampir tidak pernah menunda dan menolak ketika anak ingin dibacakan buku, dalam keadaan sepayah apa pun. Kita harus senantiasa melayani anak ketika mereka meminta dibacakan buku. Jangan sampai keinginan mereka yang pupus membuat mereka kecewa dan enggan karena permintaannya tidak dipenuhi.

5. Pajang buku di tempat terbuka. Pajang buku-buku di tempat yang mudah dilihat anak. Jika anak sudah melalui fase oral, buku-buku bisa dipajang di rak yang terjangkau oleh tangan mereka, sehingga mereka dapat mengambil buku tanpa kesulitan

6. Selalu menjawab pertanyaan apapun dengan antusias dan tuntas. Ketika anak bertanya; mengapa ibu selalu bisa menjawab pertanyaanku? Seketika itu juga senjata kita keluarkan: ibu mendapatka semua semua jawaban karena membaca buku/al quran/hadist (sesuai konteks pertanyaan)

7. Jika mereka minta menambah koleksi buku langsung disetujui aja, bahkan tanpa mereka minta pun kita bisa mengagendakan waktu rutin untuk membeli buku. Beda kasusnya dengan keinginan untuk menambah mainan. Jika mainan yang mereka minta, kita arahkan mereka untuk menabung. Lama-kelamaan muncul pertanyaan: kenapa jika buku langsung dibelikan, tapi kalau mainan harus menabung dulu?. Saat itulah jawaban seindah mungkin tentang kebaikan buku dan pentingnya membaca kita hadirkan

8. Rutin ajak anak ke toko buku, biarkan anak-anak memilih buku yang mereka suka. Seperti pepatah Jawa "witing tresna jalaran saka kulina" (mulainya cinta karena terbiasa) ini benar adanya. Kebiasaan membeli buku akan membuat mereka mencintai buku karena terbiasa.

9. Adakan jam khusus untuk membaca buku bersama. Waktu membaca bersama disesuaikan degan waktu luang keluarga masing-masing. Sepakati waktu tersebut sehingga anak dan orang tua menjadi terbiasa.

10. Ada rak khusus buku untuk anak-anak. Kalau anak lebih dari satu, pisahkan buku kesukaan mereka. Namun, masing-masing boleh pinjam buku dari saudaranya yang lain. Hal ini juga bisa mengasah tanggung jawab mereka.

Membuat anak gila membaca agaknya bukan hal yang sulit ya? Tips dan trik tersebut dapat mulai kita praktikkan satu per satu. Intinya konsisten dan jangan mudah menyerah. Semoga anak-anak kita termasuk anak-anak yang suka membaca dan dapat bermanfaat bagi lebih banyak orang.


-Temanggung, 1 Februari 2019-


Komentar

  1. Keren banget mba.. alu juga lg membiasakan nggak nonton tv. Semoga bisa aku terapkan kelak ke anak nanti..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sejak jadi anak kos jaraaang bgt nonton tv.. Sekarang gak pernah nonton tv..

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for visiting... 😁😁

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...