Langsung ke konten utama

Tummy Time Bersama Japi


Masih tentang kegiatan tummy time Alula. Dikarenakan kemampuan tengkurap menjadi hal yang harus dicapai di rentang usia ini, maka saya mulai gencar membiasakan Alula untuk tummy time. Beberapa kali Alula memang agak tidak suka dengan kegiatan ini. Mungkin karena ia dalam kondisi yang tidak nyaman, sehingga ia menangis ketika diajak tummy time. Jika kondisinya sedang bagus, maka dia akan menampakkan raut muka bahagia ketika tummy time.

Sebagai ibu, saya merasa dituntut untuk kreatif supaya Alula tetap senang. Dalam kegiatan tummy time ini saya punya senjata andalan, namanya Japi. Japi adalah boneka jerapah kecil yang mengeluarkan bunyi seperti marakas ketika digoyang. Pertama kali saya memainkan Japi di hadapan Alula yang sedang tummy time, dia terheran-heran dan tertarik dengan suaranya. Ketika Japi saya pindah ke kiri, kanan, atau atas maka mata dan kepala Alula akan mengikuti Japi. Nah., demi latihan menegakkan kepala dalam waktu lama, Japi ini cukup membantu. Saya posisikan Japi agak ke atas sehingga kepala Alula mendongak ke atas, dengan demikian ia sekaligus berlatih menegakkan kepalanya.

Si Japi ini juga efektif untuk mengalihkan sejenak rengekan Alula. Ketika Alula mulai merengek manja, saya menggerak-gerakkan Japi di depannya. Dengan demikian, Alula refleks memperhatikan Japi dan memegangnya. Efek Japi ini memang hanya beberapa menit saja mengalihkan perhatian Alula. Setelah memegang beberapa menit, memainkannya kemudian ia akan melemparkan Japi dan merengek kembali.

Japi juga sering saya gunakan sebagai media cerita aktivitas sehari-hari Alula, misal menanyakan kegiatan Alula, perasaan Alula, kesukaan Alula, maupun nasehat untuk Alula. Dengan adanya Japi ini, minimal Alula memperhatikan dan fokus pada Japi. Hipotesis saya, jika ia bisa fokus pada Japi otomatis Alula mendengarkan apa yang saya katakan.

Bagi saya, Japi ini lumayan banget menemani waktu bermain Alula.  



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...