Langsung ke konten utama

Semangat MengASIhi


Sejak hamil, saya memang sudah berencana untuk memberikan ASI secara penuh untuk Alula. Biar bagaimanapun, ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Pun demikian, sempat juga berdebat dengan suami tentang pemberian ASI versus sufor. Karena saya keukeuh ingin memberikan ASI secara penuh, jadilah segala upaya saya lakukan demi mendukung proses menyusui antara saya dan Alula. Suami pun akhirnya mendukung.

Memberi ASI bukan hanya urusan pemberian nutrisi terbaik, tapi juga praktis dan murah. Bagian “murah” ini yang akan saya garis bawahi untuk mendukung “Cerdas Finansial” versi keluarga kami. Dengan memberikan ASI secara penuh, otomatis saya tidak perlu membeli sufor. Tidak perlu repot membuatkan susu dan sterilisasi media pemberian susu secara rutin. Apalagi Alula termasuk bayi yang nyusunya kuat. Bisa jadi ia boros sufor. Saya mencoba mengira-ngira, jika Alula menghabiskan 400 gr sufor selama dua minggu (dengan perkiraan harga sufor Rp 70.000,00 per dus). Begini kalkulasi matematisnya:

2 x 70.000 x 12 = 1.680.000

Perhitungan tersebut masih termasuk hitungan kasar, karena saya belum tahu kebutuhan susu Alula per hari secara pasti. Kemungkinan perhitungan tersebut bisa jadi lebih besar seiring dengan semakin bertambahnya usia anak. Dengan semangat memberikan ASI, saya bisa sedikit berhemat sehingga uang jatah susu bisa dialokasikan untuk membeli kebutuhan lain.

Jadi, ibarat peribahasa sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui langkah saya mengASIhi juga sama dengan peribahasa tersebut. Dalam proses mengASIhi selain memberi nutrisi terbaik bagi bayi, praktis, mudah, pasti steril, dan murah. Asyik kan??, Bisa meberikan yang terbaik sekaligus menghemat pengeluaran.. J


#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#Cerdas Finansial


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...