Langsung ke konten utama

Stimulasi dan Apresiasi untuk Alula


Memasuki usia 4,5 bulan lagi-lagi Alula menunjukkan kemampuan baru yang dimilikinya. Kini kepalanya sudah bisa tegak ketika didudukkan, walau beberapa menit kemudian Alula masih merasa kepalanya berat. Pun demikian, Alula semangat sekali berlatih menahan kepalanya. Saya selalu menyemangati Alula ketika ia bertahan untuk menahan kepalanya supaya tetap tegak. Bagaimana ekspresi Alula ketika melihat saya heboh menyemangatinya?. Alula senyum-senyum sambil menggerak-gerakkan kepalanya. Lucu sekali.. :D

Selain lebih sering didudukkan, Alula juga lebih sering saya stimulasi kemampuan tengkurapnya. Alula sudah bisa tengkurap sendiri sejak memasuki usia  4 bulan, namun frekuensi tengkurapnya masih jarang. Kadang dalam sekali waktu bisa beberapa kali tengkurap baik dengan bantuan maupun tidak. Kadang dalam sehari Alula malas-malasan tidak mau tengkurap. Kalau udah malas-malasan gitu, saya kemudian lebih sering mengajaknya “tummy time”.

Ada cerita berkesan tentang kegiatan tengkurap Alula. Kemarin menuju jam 21.00, Alula masih belum mau tidur walaupun sudah nen sampai kenyang. Ketika nen nya lepas, kaki dan tangannya masih aktif bergerak, matanya jelas tanpa tanda mengantuk. Saya yang sudah ngantuk kemudian beranjak untuk mengambil HP dan cek pesan di dalamnya. Saya biarkan Alula ngoceh dan bergerak aktif sendiri sementara saya memegang HP. Alula sibuk dengan usahanya tengkurap, badannya miring-miring. Ia hampir berhasil tengkurap, namun salah satu tangannya tertindih sehingga agak kesulitan. Melihat itu, saya bantu Alula dengan membebaskan tangannya yang terhimpit. Yeyyy... kemudian Alula berhasil tengkurap. Saya biarkan ia tengkurap sambil saya semangati terus supaya ia bisa tengkurap lebih lama. Sampai saya lelah menyemangati Alula, saya kemudian memegang HP lagi. Beberapa menit kemudian, saya menoleh ke Alula. eh... ternyata dia sudah di posisi tidak tengkurap lagi. Dia berhasil membalikkan badannya sendiri. Saya merasa takjub sekaligus kecewa, karena moment itu tidak saya lihat sendiri. Kemudian, saya tinggalkan HP, mendekati Alula, memuji, dan menciuminya.

Bagi saya, memberikan apresiasi semaksimal mungkin untuk pencapaian apapun yang dimiliki anak adalah suatu hal yang penting. Untuk saat ini, Alula memang belum menunjukkan kemampuan berkreasi. Namun, saya berharap., dengan limpahan apresiasi dapat membuat ia tumbuh menjadi anak yang percaya diri dalam menunjukkan kemampuannya.



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...