Langsung ke konten utama

Yuk... Semangat Hidup Sehat!


Dulu ketika masih gadis, saya paling takut berat badan naik. Merasa tubuh sedikit lebih berat, langsung deh porsi makan dipangkas dan olahraga lebih intensif. Maka saya sudah bersahabat sekali dengan healthy food, no junkfood. Makanan saya sehari-hari sayur dan buah, karbohidrat dipangkas dan udah gak makan malam ditambah setiap pagi minum perasan lemon hangat. Hasilnya, lumayan sih.. setidaknya lebih PD dengan porsi tubuh.

Nah., ketika awal hamil, dimulailah semua kebiasaan healthy food semasa gadis itu menghilang. Tubuh selalu memberi alarm lapar dan ingin makan terus, sementara mendadak sayur dan buah udah gak doyan lagi. Jadi dimulailah makan sembarang makanan yang penting merasa kenyang dan bisa masuk perut. Setiap hari selama hampir enam bulan cemilannya roti, coklat, gorengan, dan sejenis keripik. Saya sudah sadar badan melar banget, tapi cuek aja karena sukanya itu, daripada kelaparan. Eh.. ternyata si bayi pinter, zat gizi yang gak dia butuh gak diambil, hasilnya lari semua kelebihan karbohidrat dan lemak ke tubuh ibunya.

Menyadari pertambahan berat badan yang lumayan signifikan saya mulai galau, dan akhirnya memutuskan untuk hidup sehat kembali. Niat ini sudah dimulai dengan pembiasaan jalan pagi sejak tiga hari yang lalu, kemudian saya tambah dengan reshuffle menu. Saya berusaha mengganti menu makanan dengan makanan yang lebih sehat, tidak digoreng, dan tidak banyak diolah. Cemilan yang awalnya goreng-goreng saya ganti cemilan rebus dan buah. Lauk yang digoreng juga saya ganti lauk rebus. Saya juga menghindari keripik, kerupuk, dan saos. Menu saya kembali ke zaman masih gadis, hanya tidak mengurangi porsi.

Pembiasaan jalan pagi masih terus berjalan tanpa kendala, selama tiga hari ini saya berusaha menambah jarak tempuh. Semakin hari aktivitas ini semakin menyenangkan dan terasa ringan (tidak seberat ekspektasi awal,, hehe). Udara pagi yang masih segar juga menambah semangat sekaligus mengalirkan pikiran positif dalam diri. Hari ini pun saya jalan pagi sendiri, suami malas menemani dengan berbagai alasan.

Kemandirian jalan pagi dan reshuffle menu diapresiasi penuh oleh suami. Setiap hari diingatkan untuk jalan pagi, kemudian pulang jalan-jalan sudah dibuatkan cemilan sehat. Cemilan sehat buatan suami hari ini sari kacang hijau, pisang rebus dan mangga potong. Kalau begini terus kan jadi semangat untuk melanjutkan gaya hidup sehat selama hamil,,, ^,^


#HariKeempat
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunsayIIP

#MelatihKemandirian 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...