Langsung ke konten utama

Review Singkat Novel Harry Potter and The Prisoner of Azkaban




Judul Buku : Harry Potter and The Prisoner of Azkaban
Penulis: JK Rowling
Penerbit: Bloomsbury
Jumah halaman: 468 halaman

Buku ini mengisahkan tentang tahun ketiga Harry Potter di Hogwarts. Seperti biasanya, Harry selalu mendapat perlakuan buruk dari paman, bibi, dan sepupunya. Kali ini Harry mendapat perlakuan buruk dari Bibi Merge. Merasa tak terima dengan kata-kata Bibi Merge yang merendahkan orang tuanya, Harry refleks menggunakan sihirnya. Harry membuat Bibi Merge menggelembung dan terbang melayang-layang di udara seperti balon. Setelah kejadian tersebut, ia pergi menuju Leaky Claudron dengan menaiki bis.

Bis yang dinaiki Harry tentu bukan bis pada umumnya. Begitu sampai di Leaky Claudron, Harry akhirnya bertemu kembali dengan Ron dan Hermione. Saat itu situasi dunia sihir sedang dalam kondisi gawat karena salah satu tawanan penjara Azkaban, Sirius Black berhasil kabur. Sirius Black dikabarkan menjadi tangan kanan Lord Voldemort. Hal tersebut tentu membuat resah dunia sihir, tak terkecuali Harry.

Kabar tentang kaburnya Sirius Black, membuat Hogwarts dijaga ketat oleh Dementor. Dementor adalah makhluk pengisap jiwa. Ia mengisap semua kenangan indah, sehingga seseorang menjadi lemah. Mantra yang dapat mengalahkan Dementor adalah Patronus.

Di novel ini, Harry belajar Patronus bersama Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru, Remus Lupin. Selain belajar Patronus, Harry juga berkenalan dengan hewan menakjubkan yaitu Buckbeek. Sayangnya, Buckbeek ini dituduh membahayakan sehingga ia dijatuhi hukuman mati. Namun, hukuman tersebut dapat digagalkan dengan mesin waktu yang dimiliki Hermione. Itulah salah satu rahasia Hermione, mengapa ia bisa mengambil kelas yang sangat banyak dalam waktu bersamaan.

Dementor yang awalnya hanya digunakan sebagai penjaga gerbang Hogwarts, kini mulai memasuki area sekolah. Akibatnya, Harry sempat pingsan karena jiwanya diisap ketika Quidditch sedang berlangsung. Ia pun dilarang pergi ke manapun, terutama Hogsmeade.

Lama kelamaan Harry menemukan kenyataan bahwa Sirius Black adalah bapak walinya. Tuduhan yang menyatakan bahwa Sirius bekerja sama dengan Voldemort adalah tuduhan yang salah. Harry juga mengetahui bahwa ayahnya, Lupin, Sirius, dan Pettigrew menjalin persahabatan. Justru Pettigrew lah yang berkhianat. Ia memberi tahu di mana kediaman James Potter dan keluarganya pada Voldemort, kemudian merubah dirinya menjadi tikus piaraan Ron, Scabbers.

Demikianlah inti cerita Harry Potter dan Tawanan Azkaban. Pada intinya adalah pembuktian bahwa Sirius tidak bersalah dalam pembunuhan keluarga James.

Kelebihan, novel karya J.K. Rowling ini selalu menceritakan setiap hal dengan detail sehingga pembaca benar-benar dapat mengatahui cerita secara runut. Sedangkan kekurangannya, novel ini bisa dipahami jika pembaca sudah membaca seri sebelumnya.



#readingchallengeodop
#onedayonepost
#tantanganRCOlevel4
#tantangan3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...