Langsung ke konten utama

Dataran Tortilla



Buku ini direkomendasikan salah satu teman RCO, karena saya kebingungan mencari novel yang ditulis oleh nobelis sastra atau novel yang mendapat penghargaan nobel. Minim ide dan koleksi membuat saya membaca novel ini. Sebenarnya inti dari novel ini sepele kalau menurut saya, yaitu tentang rumah dan anggur.

Diceritakan bahwa Danny hidup terkatung-katung di jalanan pasca pemberhentian dirinya sebagai tentara. Kemudian ia bertemu dengan Pilon, sahabatnya yang sedang membawa sebotol anggur. Anggur menjadi sesuatu yang sedemikian berharga bagi masyarakat Italia. Sehingga mereka rela menukarkan apa saja hanya demi sebotol anggur. Danny ingin meningkatkan derajat hidupnya, namun ia tak punya ide tentang hal itu. Pilonlah yang kemudian mengingatkan dirinya tentang warisan dua rumah peninggalan sang kakek.

Danny pun mengurus warisan tersebut, jadilah ia memiliki dua buah rumah. Kepemilikan rumah cukup membuat ia merasa percaya diri dan dianggap terpandang. Namun, tetap saja Danny tidak punya uang. Kemudian ia mendapat ide untuk menyewakan salah satu rumahnya kepada Pilon. Pilon menyetujuinya. Ia pun menyewa rumah Danny seharga 15 dollar.

Seiring berjalannya waktu, Pilon tak bisa membayar sewa. Tanggung jawab tersebut kalah dengan sebotol anggur. Lalu ia bertemu dengan Pablo dan Jesus Maria Corcoran untuk diajak berbagi rumah sewa Danny, hingga rumah tersebut terbakar. Terbakarnya rumah tersebut membuat mereka semua tinggal bersama di rumah Danny.

Dalam kebersamaan mereka di rumah Danny terdapat banyak sekali cerita yang sebenarnya inti masalahnya adalah rumah dan anggur. Begitu banyak kejadian yang dilewati Danny dan teman-temannya. Demikian banyak hal yang dilalui di rumah warisan kakek Danny tersebut. Hingga akhirnya Danny meninggal setelah berpesta dan meminum bergalon-galon anggur.

Danny dimakamkan dalam upacara pemakaman militer, karena ia merupakan bekas tentara. Semua merasa kehilangan Danny terutama kawan-kawannya. Kawan-kawan Danny merasa terpukul hingga mereka berpikiran bahwa rumah Danny yang mereka tinggali pun harus pergi seiring dengan kematian Danny. Rumah tersebut terbakar, kemudian kawan-kawan Danny pergi meninggalkan bekas rumah tersebut ke tujuan yang berbeda-beda. Persahabatan mereka seolah terpecah seiring dengan kematian Danny dan rumahnya.

Alasan mengapa novel ini mendapat nobel mungkin karena isi ceritanya yang berbeda dan berbobot. Ada beberapa amanat yang ingin disampaikan penulis tentang sudut pandang dalam mengatasi masalah. Walaupun, beberapa kali saya mengerutkan kening karena tidak habis pikir dengan ide cerita penulis. Banyak sekali ide cerita yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Novel berlatar negara Italia tempo dulu ini cukup menggambarkan kondisi sosial masyarakat Italia serta sudut pandangnya dalam menyikapi atau memandang sesuatu.


#readingchallengeodop
#ondedayonepost
#tantanganRCO
#tantangan2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...