Setelah libur Lebaran selama
satu minggu, kembali lagi pada aktivitas matrikulasi. Senang sekali akhirnya
ada waktu berdiskusi kembali untuk membuka tabir pikiran yang mulai tertutup
kue-kue lebaran. Pada sesi 6 ini kita akan belajar bagaimana menjadi manajer
keluarga handal. Siapa yang berperan sebagai manajer keluarga? Tentu jawabannya
adalah ibu. Ibu memiliki peranan yang cukup kompleks sebagai manajer, baik
manajer keuangan, pendidikan, dan urusan kerumahtanggaan yang lain. Menjadi
seorang ibu harus hebat dan cara untuk mencapai kehebatan itu adalah senantiasa
tidak bosan menjadi pembelajar, salah satunya belajar menjadi manajer handal.
Seorang manajer tentu harus
memiliki kemampuan me-manage yang
baik. Sebelum me-manage sebuah
keluarga, seorang ibu tentu harus pintar me-manage
dirinya sendiri. Salah satu indikator keberhasilana manajemen seorang ibu
atau calon ibu adalah kemampuannya menyelesaikan pekerjaan rutinnya sehari-hari
sekaligus punya waktu untuk mengembangkan dirinya. Untuk meng-crosscek apakah kita sudah memenuhi
indikator keberhasilan tersebut, mari kita ikuti tahap-tahapannya:
Tulislah 3 aktivitas yang paling penting dan 3 aktivitas
yang paling tidak penting
Sebagai seorang calon ibu,
saya memiliki aktivitas paling penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam satu
hari. Saat ini masih sering diingatkan suami, kalau saya kelihatan lupa tidak
melakukan aktivitas tersebut. Tiga aktivitas paling penting tersebut, yaitu: a)
mendengarkan tilawatil Qur’an baik ketika santai atau sembari melakukan
pekerjaan ringan; b) membaca Al-Qur’an setelah shalat wajib, terutama subuh,
magrib, dan isya; dan c) rajin membaca buku parenting
dan cerita-cerita teladan.
Nah.. kalau aktivitas yang
paling tidak penting ini memang perlu banget dipangkas. Dari sekian banyak
aktivitas yang paling tidak penting adalah terlalu banyak kepo di media sosial.
Ini membuang waktu banyak banget. Ketika membuka timeline kemudian penasaran pada sesuatu atau seseorang, jadi
tergerak untuk melihat lebih banyak lagi. Ditakutkan kalau yang dilihat tak
banyak manfaatnya, justru menimbulkan penyakit hati. Kan ngeri tuuhh,,,
Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Sampai saat ini waktu
lebih banyak fokus di gadget., walaupun tidak sesering dulu, tetapi masih cukup
menyita waktu. Sepertinya harus diterapkan waktu no gadget dan fokus keluarga. Saat ini saya mencoba menerapkan
19-05, di mana tidak ada aktivitas gadget
pada jam itu, kecuali jam diskusi MIIP.
Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis
sehari-hari, kaitkan dengan NHW sebelumnya
Pada NHW sebelumnya,
saya mengkotak-kotakkan kurikulum bagi diri saya sendiri dimulai dari persiapan
pra kehamilan hingga anak-anak memasuki usia golden age. Aktivitas penting yang saya buat sangat sesuai dengan
pencapaian yang ingin dicapai dalam
kurikulum pribadi, maka saya mencoba membuat kandang waktu untuk aktivitas
tersebut.
Agenda rutin tersebut
sedang berusaha saya terapkan, sambil beradaptasi terhadap perubahan peran dari
lajang menjadi istri sekaligus calon ibu. Mencoba untuk mematuhi kandang waktu
tersebut dan berusaha tidak ada agenda dadakan, kecuali rutinitas sehari-hari
seperti bekerja dan melakukan pekerjaan rumah.
SEMANGAT... JJ
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁