Langsung ke konten utama

NHW #7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF


Tidak terasa sudah sampai pada NHW 7, dan harus masih semangat belajar. Beberapa minggu ini semangat naik turun dan pernah sampai drop banget, jadi hasil NHW 6 dan 7 ini mungkin tidak semaksimal biasanya. Pada NHW sebelumnya kita sudah dituntun bagaimana menjadi menjadi Bunda Sayang dan Bunda Cekatan, sekarang tibalah masanya bagaimana kita dituntun supaya menjadi Bunda Produktif. Istilah produktif di sini tidak hanya melulu dikaitkan dengan finansial loh, tapi lebih ke arah kemuliaan dan kebermanfaatan kita bagi orang lain.

Pada materi sebelumnya, dibahas tuntas tentang ibu bekerja baik di ranah publik maupun domestik. Ranah domestik atau publik adalah pilihan masing-masing ibu, dan harus dilaksanakan dengan seprofesional mungkin. Keprofesionalan ini kemudian meningkat menjadi level produktif. Keproduktifan seorang ibu, sempat menjadi perdebatan panjang antara saya dan suami. Sebelum menikah, saya adalah perempuan yang aktif dan sangat giat dalam pekerjaan sebagai pengajar. Saya melakukan setiap detail pekerjaan saya dengan sangat enjoy tanpa beban apapun. Bahkan dalam rangka mengejar cita-cita saya yang tinggi, saya mendapat kesempatan menjadi pengajar di sebuah universitas swasta. Cita-cita saya sudah dalam genggaman, tinggal aktualisasi dan penambahan power maka bayangan karir sudah terlintas. Setelah menikah, membuat pola pikir saya berubah hampir 180 derajat. Yang semula berbinar-binar di ranah publik, menjadi pengen banting stir ke ranah domestik karena sangat ingin memantau detail perkembangan anak sekaligus pengen deket terus dengan suami. Jika bekerja di ranah publik tersebut terus jalan otomatis Long Distance Marriage. Hal itu yang sangat disayangkan suami. Dia ingin saya bekerja di ranah publik supaya memiliki kebermanfaatan bagi lebih banyak orang sekaligus memotivasi anak-anak bahwa ibu mereka hebat. Karena ridho Allah adalah ridho suami, ya saya mencoba menjalani keproduktifan ini sesuai versi suami,
Saya mencoba mencocokkan produktif versi suami dengan tipe kekuatan diri (strenght typology) (melalui temubakat.com), supaya ranah produktif yang BAHAGIA bisa tercapai. Hasil ST_30 saya adalah sebagai berikut.

Potensi kekuatan saya adalah
Ambassador: "menjadi perwakilan di suatu tempat dengan membangun jaringan, termasuk kelompok interpersonal relating yang terkait dengan kerjasama dengan orang lain”.
Kata suami, potensi ini saya banget. Sejak masih duduk di bangku sekolah, saya paling suka menjadi center di antara yang lain. Apalagi ketika dipilih menjadi perwakilan sekolah untuk ini itu, hal tersebut menjadi hal yang paling saya tunggu di setiap tahun ajaran baru. Potensi ambassador tersebut sampai sekarang ternyata masih melekat kuat dalam diri saya.
Arranger:“mengatur orang untuk bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas, termasuk kelompok interpersonal influencing yang terkait dengan mempengaruhi orang”.
Potensi ini menurut saya tidak sekuat ambassador. Saya memang suka mengatur orang dengan memberikan deskripsi tugas mereka secara sistematis. Bagi saya tidak puas rasanya, ketika dalam kelompok saya hanya berdiam mengikuti arus. Maka saya lebih sering mengambil peran mengatur dibandingkan diam saja.
Creator: “menggunakan imajinasi untuk menemukan suatu rancangan, produk atau layanan yang baru, termasuk kelompok individual generating idea yang terkait dengan otak kanan atas”
Potensi ini tidak selalu muncul di sembarang hari dan baru akan muncul ketika benar-benar diharuskan untuk muncul alias kepepet. Potensi ini sering diaktualisasikan menjelang deadline pembuatan karya ilmiah sejak duduk di bangku kuliah sampai sekarang. Kalau sedang tidak ada deadline atau tidak ada paksaan untuk berpikir menemukan hal baru, ya potensi itu datar-datar saja, tidak muncul di permukaan.
Educator: “mengajar, menyampaikan, melatih ilmu dan atau keterampilan agar bisa dipahami orang lain, termasuk kelom
pok interpersonal relating yang terkait kerjasama dengan orang”.

Kalau ini jelas saya banget, karena memang saya adalah seorang pengajar. Menyampaikan sesuatu kepada orang lain terkait ilmu yang saya punyai adalah hal yang membuat saya bahagia. Apalagi ilmu yang saya berikan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, itu sudah terasa sangat menyenangkan. Siapapun yang menjadi subyek pembelajar, saya tetap suka ketika bisa menyampaikan sesuatu dan mengajari mereka. Potensi ini kadang membuat saya selalu ingin mengetahui apapun lebih cepat dibanding orang lain.
Restorer:“memperbaiki, mengembalikan sesuatu ke fungsi semula, termasuk kelompok individual thinking menggunakan otak kiri bawah”
Walaupun saya agak kurang yakin, apakah potensi ini melekat kuat dalam diri saya namun beberapa kali memang saya dihadapkan pada situasi memperbaiki. Dulu ketika kuliah, dihadapkan dalam situasi memperbaiki organisasi. Ketika masuk kerja, juga dihadapkan dalam situasi yang sama. Mungkin karena sering berada pada situasi memperbaiki ini yang membuat potensi restorer menjadi kekuatan saya.
Server: “melayani orang lain sebagai pekerjaan, tugas atau keinginan yang tulus, termasuk interpersonal serving yang terkait dengan melayani atau merawat orang”
Kata suami, potensi ini juga saya banget, mungkin karena saya suka dengan pekerjaan rumah dan di mana-mana pengen melakukannya. Sebenarnya, saya melakukan sesuatu berkaitan dengan pelayanan terhadap orang lain itu awalnya karena saya tidak bisa berdiam diri. Harus aktif melakukan ini itu, sehingga timbul keinginan melakukan sesuatu ke arah melayani orang lain. Ternyata hal ini justru menjadi potensi kekuatan.  
Potensi Kelemahan Saya
Designer: “membuat gambar dari sesuatu yang direncanakan untuk dibuat, termasuk kelompok individual generating idea terkait dengan otak kanan atas maupun otak kiri atas”
Ini jelas merupakan kelemahan. Saya sangat susah menuangkan rencana dalam bentuk gambar. Bagi saya menggambar adalah imajinasi bukan penuangan ide atau gagasan.
Interpreter: “menjelaskan arti atau makna dari sesuatu, termasuk kelompok individual striving untuk di dalam ruangan”
Walaupun saya termasuk dalam kategori orang yang senang berbicara, kadang kemampuan saya kurang bagus dalam menjelaskan suatu makna. Bahasa yang digunakan terlalu berputar-putar sehingga membingungkan orang, apalagi jika harus diterjemahkan dalam bahasa lain.
Marketer: “aktivitas strategis untuk memperagakan produk melalui iklan, brosur, demo dan sebagainya supaya orang lain tertarik untuk membeli, termasuk kelompok individual generating idea terkai dengan otak kanan atas” 
dan seller: “menjual produk atau layanan dengan berbagai cara agar orang lain mau membelinya, termasuk interpersonal influencing yang terkait dengan memengaruhi orang”
Aktivitas sebagai marketer pernah saya jalani ketika masa kuliah dulu. Kuliah sambil bekerja di sebuah bimbingan belajar memang menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya. Di bimbel tersebut saya pernah diberi target harus memiliki siswa sejumlah sekian, pengajar sejumlah sekian, dan tanpa marketing hal tersebut sangat susah. Benar saja hasil marketing saya tidak terlalu bagus, sehingga saya dialihtugaskan di bidang lain. Pada aktivitas seller sepertinya kemampuan saya sama tidak bagusnya dengan kemampuan marketer.
operator: “membuat sesuatu atau beroperasi, termasuk individual striving di luar ruangan”
dan producer: “memasang, memproduksi, membangun mesin/bangunan, termasuk  individual striving di luar ruangan”
Antara dua hal ini mungkin saling berkaitan. Hal yang berbau mesin memang bukan saya banget. Mesin dan material di dalamnya adalah hal yang sangat awam dan membingungkan bagi saya, sehingga sedikitpun saya tidak menguasainya.
safekeeper: “menjaga keselamatan dan keamanan dari risiko bahaya atau kecelakaan, termasuk individual striving di luar ruangan”
Nah... ini juga, kemampuan safekeeper juga jauh dari kemampuan saya. Postur dan jati diri daya yang cewek banget membuat saya tidak suka dengan aktivitas yang mengundang risiko bahaya, apalagi menjadi bagian kemanan dan penyelemat di aktivitas riskan.
Bagaimana mengatasi kelemahan?
Kelemahan-kelemahan yang saya miliki memang kelemahan yang mendasar sekali, yang memang benar-benar saya tidak bisa. Namun, saya selalu berpikir positif bahwa kelemahan itu pasti bisa ditutupi dengan kekuatan yang saya miliki. Misalnya, saya lemah dalam safekeeper maka saya dapat mengalihkan kelemahan itu dengan kekuatan server atau melayani yang saya miliki. Memang tidak menjaga keselamatan, tapi saya mampu menjadi pelayan setelah proses penyelamatan.
Yang terpenting adalah fokus pada kekuatan, bukan keterbatasan karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelemahan-kelemahan yang saya miliki juga dapat ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki suami (karena potensi kekuatan kami cenderung berbeda). Bukankah dalam rumah tangga harus saling melengkapi?
Dari hasil review ST-30, suami cukup yakin bahwa saya bisa menjadi Bunda Produktif dengan catatan saya menjalani setiap aktivitas dengan ikhlas. Karena memang saat ini yang menjadi kendala adalah keikhlasan. Tapi insya Allah... semoga bisa full ikhlas dan barokah.. aamiin

 Kemudian., tibalah saat untuk membuat kuadran 4E (enjoy, easy, excellent, dan earn)

Beberapa aktivitas di atas saling melengkapi, dan memang kebanyakan aktivitas yang sata tidak suka dan tidak bisa menjadi potensi kelemahan saya. Daripada berpusing ria dengan kelemahan, maka untuk menjadi Bunda Produktif saya memilih fokus pada kekuatan saja... hehe

SEMANGAT...
SALAM IBU PROFESIONAL.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air