Perjalanan Kelas Telur-Telur masih terus berlanjut. Kali ini
kami para mahasiswa Bunda Cekatan bermain untuk menemukan telur merah. Telur
merah ini berkaitan dengan melacak keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai
kebahagiaan yang lebih paripurna. Sebelum mengisi telur-telur merah, kami harus
melacak keterampilan mulai dari yang paling mendesak hingga tidak mendesak. Permainan
ini ternyata cukup menguras pikiran juga, karena kami harus melihat lebih dan
lebih dalam lagi tentang diri sendiri.
Permainan dimulai dengan mengisi kuadran merah. Terdiri dari
aktivitas penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan
mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak. Pada permainan sebelumnya,
sudah terisi lima telur hijau yang berisi tentang kekuatan-kekuatan diri. Lima telur
hijau yang berhasil saya deteksi di jurnal sebelumnya adalah sebagai berikut.
1 Membaca buku terutama buku anak dan parenting
2. Menulis cerita anak dan karya ilmiah
3. Jualan buku terutama buku anak
4. Review buku
5. Mengajar
Lima kegiatan dalam telur hijau tersebut menjadi kekuatan
bagi diri saya. Menciptakan kebahagiaan setiap kali melakukannya. Dari kelima
kekuatan tersebut, di jurnal kedua ini dijabarkan dalam kuadran merah. Kuadran merah
yang berhasil saya lacak adalah sebagai berikut.
Kegiatan tidak penting dan mendesak meliputi: 1) menerapkan
FB-ads; 2) memperindah tampilan instagram; 3) belajar desain dengan lebih
mendalam; dan 4) manajemen waktu.
Menerapkan FB-ads dan
memperindah tampilan instagram. Menggunakan FB-ads untuk iklan toko di
facebook bagi saya adalah sesuatu yang tidak begitu penting, sama halnya dengan
memperindah tampilan instagram. Pada dasarnya, pembeli membeli suatu barang
berdasarkan asas kepercayaan. Seseorang perlu mengenal kita terlebih dahulu
secara personal, kemudian kepercayaan akan terbangun. Dalam meningkatkan trust
atau kepercayaan tidak begitu diperlukan FB-ads maupun keindahan tampilan
Instagram. Meskipun demikian, kedua hal ini mendesak untuk dilakukan supaya
bisnis bisa mengalami kenaikan.
Belajar desain dengan
lebih mendalam. Ini juga bukan hal penting. Selama ini saya terbantu dengan
Canva. Mendesain bisa dilakukan secara instan dan cepat. Hanya Canva ini kurang
memberikan kesan unik, jika kita menggunakan template bawaan. Oleh karena itu
belajar desain menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan.
Manajemen waktu. Mengapa
tidak penting? Karena saya sudah bisa membatasi waktu dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang saya sukai. Saya sudah bisa membagi waktu untuk bermain
bersama anak, beres-beres, menulis, maupun mengajar. Hanya terkadang manajemen
waktu ini berantakan ketika terjadi sesuatu yang berjalan di luar rencana. Hal ini
menjadi hal mendesak yang perlu saya pelajari lagi.
Kegiatan penting dan tidak mendesak, yaitu: 1) mencari
referensi kepustakaan ilmiah; 2) mengolah mimik muka selama membaca; 3) menulis
penelitian kualitatif; dan d) menulis hasil penelitian di jurnal nasional
maupun internasioal.
Mencari referensi
kepustakaan ilmiah, membuat penelitian, dan menulis jurnal sebenarnya
adalah hal penting yang perlu saya lakukan untuk mengajukan PAK atau angka
kredit. Penting sih, karena ini menentukan cepat atau tidaknya karir saya di
kampus. Namun, menjadi tidak mendesak karena masa kerja saya masih kurang untuk
mengajukan PAK. Jadi kegiatan ini masih bisa dilakukan dengan santai.
Mengolah mimik muka
selama membaca. Selama ini, Lula cukup enjoy ketika saya membacakan buku
untuknya. Meski tanpa mimik muka maupun intonasi yang memadai. Mimik muka ini
penting untuk menunjang isi bacaan, namun bagi saya belum terlalu mendesak
untuk diterapkan pada Lula yang masih berumur kurang dari 2 tahun.
Kegiatan tidak penting dan tidak mendesak, seperti: 1)
menulis hasil review buku di blog; dan 2) memperindah tampilan blog. Dua kegiatan
ini belum terlalu penting dan tidak mendesak, karena blog saya tidak dikunjungi
oleh banyak orang.
Kegiatan penting dan mendesak yang dapat meningkatkan level
kebahagiaan adalah: 1) meningkatkan jam terbang menulis cerita anak; 2)
menerapkan marketing online; 3) mendaftarkan toko di Google Bisnisku; 4)
optimalisasi google drive; dan 5) read aloud dengan intonasi yang sesuai. Kegiatan
ini digambarkan pada Telur Merah sebagai berikut.
Meningkatkan jam
terbang menulis cerita anak. Semenjak aktif dalam kegiatan menulis antologi
cerita anak, saya seperti menemukan kesenangan yang terpendam. Selama satu
tahun terakhir, 3 antologi cerita anak berhasil selesai dengan sukses. Bahkan,
pada bulan November 2019, tim SMI dari Sygma Daya Insani memberikan saya
kesempatan untuk menjadi salah satu penulis di paket bukunya yang terbaru. Hal tersebut
membuat saya semakin bahagia ketika menulis cerita anak. Rencana lanjutan
adalah berkolaborasi dengan seorang teman untuk membuat cerita anak bergambar.
Menerapkan marketing
online. Marketing sebenarnya menjadi salah satu titik lemah. Namun hal ini
sangat diperlukan supaya roda perekonomian toko dapat bergerak dengan lancar.
Salah satu marketing online yang perlu diterapkan secara konsisten adalah story
telling atau soft selling. PR nya adalah kekonsistenan diri dalam membuat
cerita bermuatan iklan.
Mendaftarkan toko di
Google Bisnisku. Beberapa hari lalu belajar singkat tentang Google Bisnisku
dan menarik sekali. Bisa sangat membantu dalam mengembangkan bisnis. Perlu
belajar lebih dalam supaya toko online saya dapat berkembang lebih besar lagi.
Optimalisasi google
drive. Lagi-lagi google manawarkan banyak kemudahan, dan belum saya
terapkan. Kemudahan lain yang belum saya terapkan di bisnis adalah google
drive. Padahal google drive ini sangat membantu untuk penyimpanan data-data
penting. Memory di HP juga bisa selamat dari tumpukan file yang biasanya
menggunung di HP-HP para penjual online.
Read aloud dengan
intonasi yang sesuai. Membacakan buku sudah rutin. Namun membaca buku
dengan beragam intonasi dan suara belum. Kemarin pernah mencoba dua suara. Lula
suka banget. Belajar supaya bisa lebih dari dua suara menjadi hal yang mendesak
dan penting dilakukan. Demi rasa senang Lula ketika dibacakan buku.
Nah.. kira-kira begitulah hasil Telur Merah saya setelah
melacaknya selama satu pekan. Bagaimana dengan Bunda? Adakah telur yang sama?
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#kelastelurtelur
#jurnalpertama
#telurkedua
#telurmerah
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁