Langsung ke konten utama

Jelajah 8: Bekal untuk My Buddy


Kembali dihadapkan ada tantangan yang tak biasa yaitu mencari Buddy. Apa sih Buddy itu? Buddy merupakan semacam pasangan untuk saling mengalirkan rasa dan kita saling siap mendengarkan satu sama lain. Mencari Buddy ini gampang-gampang susah karena "pasangan" yang kita cari seharusnya yang sefrekuensi, supaya ketika ngobrol bisa saling paham satu sama lain. Kalau terlalu njomplang bisa-bisa pembicaraan menjadi tidak nyambung. Saya pun open recruitmen calon buddy, khawatir tidak kebagian buddy. Di saat masih dalam masa penantian, eh tiada disangka ada teman yang melamar supaya saya jadi buddy nya. Baiklah.. saya terima saja lamarannya. Lebih cepat lebih baik. Seiring berjalannya waktu juga ada satu dua teman yang melamar, tapi karena kita harus setia, maka lamaran-lamaran tersebut tidak saya terima.

Selama beberapa hari terakhir kami intensif berkomunikasi, saling mengalirkan rasa. Awalnya kami saling bertukar biodata, dilanjutkan dengan membahas hobi kami masing-masing. Rupanya hobi kami saling beririsan, tidak jauh-jauh dari membaca dan menulis. Kebetulan juga kami berada dalam grup komunitas bermain yang sama. My Buddy ini senang sekali mengajak anaknya belajar dan bermain, tak heran jika ia masuk ke keluarga Temanda di kelas ulat-ulat ini. Sementara saya lebih senang menemani anak membaca daripada bermain. Agak berkebalikan untuk hal ini. Jadilah kami saling tukar inspirasi satu sama lain.

Setelah membahas hobi dan kegiatan, kami pun bertukar aliran rasa. Sepanjang mengikuti bunda cekatan hingga hari ini, my buddy justru mendapat ilmu lain (yang tidak terlalu berhubungan dengan materi/peta). Ia justru mengambil hal lain sebagai pembelajaran untuk diri sendiri yaitu cara memperluas jaringan, mengenal teman baru, dan mempunyai wadah untuk belajar. Sementara untuk materi terkait peta, my buddy menganggap bahwa ilmu yang didapat kurang "shahih" karena tidak berasal dari sumber yang utama. Kalau dalam bahasa saya, ilmu-ilmu didapat seperti sharing saja, bukan kajian ilmu. Tapi tetap, semua sharing sangat bermanfaat.



Nah.. karena my buddy suka dengan kajian ilmu berdasar sumber yang jelas, maka saya memberinya beberapa bekal. Semoga bekal ini bisa bermanfaat di masa kepompong nanti.

1. Infografis "Menjadi Hafiz". My Buddy ini prioritas
belajar ilmu agama. Bisa jadi beberapa infografis yang saya sarikan dari buku sudah menjadi ilmu yang tak asing baginya. Namun, siapa tahu pula ada beberapa bagian yang bisa dimanfaatkan my buddy untuk mendampingi ananda yang suka belajar.



2. Notulen kulwap Berkisah. Menjadi narasumber kulwap merupakan salah satu prestasi bagi saya. Saya pun menambahkan notulen kulwap untuk bekal my buddy. Beberapa ilmu bisandimanfaatkan untuk menemani ananda atau anak-anak tetangga yang sedang berkunjung ke teras bacanya. My buddy punya teras baca yang rutin dikunjungi anak-anak lo..

3. Mengaji Asyik. Berisi 15 jenis permainan qurani untuk anak-anak, mulai dari mengenal huruf hijaiyyah hingga sambung ayat. Karena my buddy senang dengan aktivitas bermain dan belajar, beberapa tambahan permainan ini saya hadiahkan untuknya.

4. Buku "Perpustakaan Pra Sekolahku Seru". Tak
lengkap rasanya kalau hanya memberikan tiga hal di atas. Kebetulan di rumah punya stok buku yang saya pikir dibutuhkan untuk my buddy yang punya perpustakaan sendiri. Di buku ini my buddy bisa mengambil ilmu tentang tips trik membuat dan mengelola perpustakaan pribadi.


Nah.. itulah bekal yang saya berikan kepada my buddy. Semoga bekal yang sudah saya siapkan cukup dan membawa manfaat. Bekal-bekal ini dipersembahkan untuk sarana bermain dan belajar ananda serta pengembangan teras baca di rumah.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu8
#materi8
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Mendidik dengan Cinta

Mendidik tak bisa serta merta. Mendidik adalah proses panjang yang melibatkan banyak komponen kompleks. Dalam mendidik diperlukan ilmu dan ilmu tersebut akan lebih bermakna jika disertai dengan cinta. Ya.. Mendidik perlu cinta, perlu keikhlasan dan kesabaran. Wujud cinta ini yang beragam, tergantung bagaimana orang tua mendefinisikan cinta bagi buah hati yang mereka didik. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang tak mencintai anak-anaknya. Mereka mencintai anak-anak mereka dengan caranya. Terdapat beberapa pola asuh orang tua yang berhasil membawa anak-anak mereka menuju sukses. Ada pola asuh yang membawa anak-anak mereka untuk mampu berdikari. Bahkan ada pula orang tua yang sukar melepaskan genggaman perlindungannya pada sang anak. Mereka semua punya dasar yang sama, yaitu kecintaan terhadap anak-anak mereka. Lalu kecintaan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak kita? Dalam mendidik generasi alfa, tantangan yang dihadapi demikian kompleks. Orang tua harus ma...

Review Rumah Main Anak

Judul Buku : Rumah Main Anak Penulis : Julia Sarah Rangkuti Penyunting :  Rizka Azharini, S. Kep. Penyelaras Akhir : Tyas Choirunnissa, S. Hum. Tata Letak : Jogja Layouter Tim Desain Sampul : Dyna Fitria, S. Si. Diterbitkan oleh : Sahabat Sejati Publishing Jumlah Halaman Buku : 334 halaman Cetakan, Tahun Terbit : 5, September 2017 Apa itu Rumah Main Anak? Saya mengetahui buku ini sejak awal masuk di kelas Bunda Sayang, Ibu Profesional. Waktu itu ada seorang teman yang merekomendasikan buku RMA untuk teman bermain anak-anak. Saya langsung tertarik dan membeli buku RMA ini lengkap dengan RMA edisi kedua. RMA yang akan saya review adalah RMA 1. Pertama kali saya melihat buku ini, saya tertarik pada desain sampulnya. Desain sampul sederhana tapi elegan. Sampul kuning di buku RMA 1 ini membuat kesan ceria sesuai dengan isi buku. Bayi saya yang sudah jatuh cinta pafa pandangan pertama, begitu tertarik pada sampul maka saya pun langsung tertarik ingin seger...