Langsung ke konten utama

Prinsip Kerja USG


PRINSIP KERJA USG
USG merupakan salah satu peralatan medis yang memanfaatkan bunyi ultra. Bunyi ultra atau ultrasonik  adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20000 Hertz. Gelombang bunyi ultrasonik  diaplikasikan pada USG karena beberapa alasan, yaitu: a) bunyi ultrasonik  tidak dapat didengar; b) panjang gelombang lebih pendek dan difraksi lebih kecil; c) berkas gelombang tidak menyebar; serta d) benda yang lebih kecil dapat dideteksi.

Pada USG, digunakan teknik pulsa-gema yang hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi frekuensi tinggi diarahkan ke tubuh, pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-organ dan struktur lainnya atau luka dalam tubuh kemudian dapat dideteksi. Teknik ini dapat digunakan untuk melihat tumor/pertumbuhan abnormal dalam tubuh, gumpalan fluida, kerja katup jantung, perkembangan janin, serta informasi berbagai organ jantng seperti otak, jantung, hati, dan ginjal.

Hasil citra bunyi ultra dapat dilihat “real time” (pada saat itu juga), seakan-akan orang melihat sebuah film tentang bagian dalam tubuh. Pada tingkat rendah yang digunakan untuk diagnose (< 3 × 104 W / m2), tidak ada laporan mengenai efek yang melawan sehingga bunyi ultra dianggap sebagai metode yang tidak berbahaya untuk memeriksa tubuh. Frekuensi yang digunakan dalam diagnose ultrasonik  berkisar antara 1 – 10 Mhz. Laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia berkisar sekitar 1540 m/s (hampir sama dengan air), sehingga panjang gelombang 1 Mhz adalah sekitar 1,5 mm.

Panjang gelombang tersebut adalah batas benda yang paling kecil yang dapat dideteksi.Untuk visualisasi yang lebih rinci panjang gelombang harus lebih pendek sehingga frekuensi yang digunakan harus lebih tinggi.

Referensi
1. Dharmawan, Irwan Ari, Hana Rizmadewi Agustina, dan Maria Komariah. Tanpa
tahun. Gelombang dan Aplikasinya. [Online]. Bandung: Universitas Padjajaran
2. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
3. Jayanti, Devy Nuari. 2009. Komputer di Bidang Kesehatan. [Online]. Surabaya:
Universitas Pembangunan Nasional Veteran
4. Noviana, Deny. Tanpa Tahun. Prinsip Interpretasi Ultrasonografi. [Online].
Bogor: Institut Pertanian Bogor
5. Rahman, Antony Anwari. 2014. Biomedis Transduser Ultrasonografi (USG).
[Online]. Semarang: Universitas Negeri Semarang


#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...