ULTRASONOGRAFI (USG)
Ultrasonografi (USG) adalah suatu teknik pencitraan/imaging menggunakan bunyi ultrasonik untuk memvisualisasikan otot, organ tubuh bagian dalam, menentukan ukuran, struktur organ tubuh dan kemungkinan adanya jaringan yang rusak (lesions). Dikarenakan USG menggunakan bunyi ultrasonik maka frekuensi yang digunakan bisa sangat besar untuk memperoleh resolusi citra yang baik dan kedalaman pencitraan.
USG menggunakan transduser sebagai probe (dipegang) dan diletakkan secara langsung pada pasien kemudian digerak-gerakkan di sekitar area bagian tubuh yang akan discan.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Kristal pada transduser menggunakan bahan piezoelektrik. Apabila kristal ini diberi tegangan listrik maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga menimbulkan munculnya ultrasonik. Demikian pula sebaliknya, apabila terdapat vibrasi pada kristal maka akan menghasilkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kristal piezoelektrik digunakan sebagai transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik. Gelombang ini sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Gambaran yang diperoleh pada layar oscilloscope tergantung pada teknik scanning yang digunakan. Terdapat tiga metode teknik scanning yaitu A scanning, B scanning, dan M scanning.
Pada A scanning (Amplitudo Scanning) ultrasonik dari transduser mencapai dinding b kemudian dipantulkan ke dinding a dan diterima transduser lagi. Scanning ini digunakan untuk diagnosis tumor otak, atau penyakit mata seperti bentuk kornea, lensa, tumor retina, dan sebagainya.
Prinsip kerja B Scanning (Bright Scanning) pada dasarnya hampir sama dengan A Scanning, perbedaannya terletak pada gerakan transduser. Pada B Scanning transduser digerakkan untuk mendapatkan tampilan 2 dimensi. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo (terlihat dari adanya dot), dot ini kemudian disimpan dalam CRT. Ketika transduser digerakkan ke arah lain maka akan dihasilkan echo lagi sehingga tercipta gambar 2 dimensi. Scanning tipe ini digunakan untuk memperoleh struktur dalam misalnya hati, lambung, usus, jantung, janin, dan sebagainya. B Scanning juga dapat digunakan untuk mendeteksi kehamilan sekitar usia 6 minggu, kelainan uterus, kasus pendarahan abnormal, abortus, dan sebagainya.
M Scanning (Modulation Scanning) menggunakan prinsip kerja gabungan A Scanning dan B Scanning. M Scanning digunakan untuk memperoleh informasi tentang gerakan alat, seperti informasi tentang gerakan jantung, gerakan vulva, mengukur aliran darah, dan sebagainya. Kecepatan aliran darah dapat diukur dengan menggunakan Doppler USG. Prinsip kerja Doppler USG, yaitu gelombang suara dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui jaringan tubuh, ketika kembali ditangkap oleh transduser terjadi perubahan panjang gelombang dan frekuensi dari gelombang suara yang direfleksikan (echo).
Sumber pustaka:
1. Dharmawan, Irwan Ari, Hana Rizmadewi Agustina, dan Maria Komariah. Tanpa
tahun. Gelombang dan Aplikasinya. [Online]. Bandung: Universitas Padjajaran
2. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Ultrasonografi (USG) adalah suatu teknik pencitraan/imaging menggunakan bunyi ultrasonik untuk memvisualisasikan otot, organ tubuh bagian dalam, menentukan ukuran, struktur organ tubuh dan kemungkinan adanya jaringan yang rusak (lesions). Dikarenakan USG menggunakan bunyi ultrasonik maka frekuensi yang digunakan bisa sangat besar untuk memperoleh resolusi citra yang baik dan kedalaman pencitraan.
USG menggunakan transduser sebagai probe (dipegang) dan diletakkan secara langsung pada pasien kemudian digerak-gerakkan di sekitar area bagian tubuh yang akan discan.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Kristal pada transduser menggunakan bahan piezoelektrik. Apabila kristal ini diberi tegangan listrik maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga menimbulkan munculnya ultrasonik. Demikian pula sebaliknya, apabila terdapat vibrasi pada kristal maka akan menghasilkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kristal piezoelektrik digunakan sebagai transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik. Gelombang ini sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Gambaran yang diperoleh pada layar oscilloscope tergantung pada teknik scanning yang digunakan. Terdapat tiga metode teknik scanning yaitu A scanning, B scanning, dan M scanning.
Pada A scanning (Amplitudo Scanning) ultrasonik dari transduser mencapai dinding b kemudian dipantulkan ke dinding a dan diterima transduser lagi. Scanning ini digunakan untuk diagnosis tumor otak, atau penyakit mata seperti bentuk kornea, lensa, tumor retina, dan sebagainya.
Prinsip kerja B Scanning (Bright Scanning) pada dasarnya hampir sama dengan A Scanning, perbedaannya terletak pada gerakan transduser. Pada B Scanning transduser digerakkan untuk mendapatkan tampilan 2 dimensi. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo (terlihat dari adanya dot), dot ini kemudian disimpan dalam CRT. Ketika transduser digerakkan ke arah lain maka akan dihasilkan echo lagi sehingga tercipta gambar 2 dimensi. Scanning tipe ini digunakan untuk memperoleh struktur dalam misalnya hati, lambung, usus, jantung, janin, dan sebagainya. B Scanning juga dapat digunakan untuk mendeteksi kehamilan sekitar usia 6 minggu, kelainan uterus, kasus pendarahan abnormal, abortus, dan sebagainya.
M Scanning (Modulation Scanning) menggunakan prinsip kerja gabungan A Scanning dan B Scanning. M Scanning digunakan untuk memperoleh informasi tentang gerakan alat, seperti informasi tentang gerakan jantung, gerakan vulva, mengukur aliran darah, dan sebagainya. Kecepatan aliran darah dapat diukur dengan menggunakan Doppler USG. Prinsip kerja Doppler USG, yaitu gelombang suara dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui jaringan tubuh, ketika kembali ditangkap oleh transduser terjadi perubahan panjang gelombang dan frekuensi dari gelombang suara yang direfleksikan (echo).
Sumber pustaka:
1. Dharmawan, Irwan Ari, Hana Rizmadewi Agustina, dan Maria Komariah. Tanpa
tahun. Gelombang dan Aplikasinya. [Online]. Bandung: Universitas Padjajaran
2. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁