Kita
memang tidak dapat memilih ingin lahir di keluarga yang seperti apa.
Menginginkan orang tua yang bagaimana?. Pun kita tidak dapat memilih dilahirkan
di keluarga yang berkecukupan atau tidak. Namun, di balik ketidakmampuan kita
untuk memilih tersebut, aku sangat bersyukur berada di tengah keluarga ini.
Memang bukan dalam limpahan harta yang berlebih, tapi sepanjang kehidupanku,
aku tak pernah merasa sangat kekurangan. Jika memang di waktu-waktu tertentu
harus sedikit berhemat, itu adalah hal yang biasa. Aku mencoba mengambil makna
dari perjalanan belajarku. Menyusuri lorong-lorong waktu ketika masih disebut
anak-anak.
JJJ
Di
awal kelahiranku, orang tua masih dalam masa-masa perjuangan. Kondisi ekonomi
belum stabil. Masih turun naik. Namun, sepanjang yang ku ingat, mereka selalu
mencukupi setiap detail kebutuhanku. Aku masih bisa bermain dengan cukup banyak
mainan, masih bisa bermain karaoke, masih punya baju dan sepatu yang modelnya
sedang tenar, serta masih punya banyak koleksi majalah anak-anak dan buku
cerita. Aku mendapat limpahan fasilitas yang cukup memadai untuk mengeksplor
kecerdasanku di masa kanak-kanak. Mungkin hal itu menjadi salah satu faktor
pendorong, mengapa aku selalu tertarik dan selalu ingin sekolah. Bagiku sekolah
adalah lingkungan paling menyenangkan, di mana aku bisa bersinar terang di
dalamnya.
Bapakku
adalah seorang guru. Beberapa kali ketika aku masih kecil, aku diajak ke
sekolahnya. Setiap diajak Bapak ke sekolah, aku sangat senang sekali karena
Bapak akan meninggalkanku di perpustakaan. Perpustakaan selalu sepi dan tak
banyak orang yang ada di situ. Aku bisa bebas mencari buku yang aku sukai.
Walaupun belum bisa membaca, aku sudah mulai tertarik dengan buku-buku cerita.
Buku favoritku adalah cerita fabel, terutama cerita hewan dengan setting tempat di Rimba Dandaka. Bukunya
cukup besar dan gambar hewannya full satu
halaman, berwarna pula. Sejenak setelah ditinggal di perpustakaan, aku akan
langsung mencari buku ini. Membolak-balik lembar demi lembar, memperhatikan detail gambar dan mengabaikan
tulisannya. Jika aku belum bosan mengamati lembar demi lembar buku, maka aku
akan merengek pada Bapak untuk membawa pulang buku tersebut. Dan Bapak selalu
menyanggupinya, karena buku perpustakaan memang jarang sekali ada yang
menyentuh. Daripada tidak ada yang membaca, jadilah aku sebagai pelanggan setia
perpustakaan sekolah Bapak. [......]
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁