Langsung ke konten utama

Pubertas pada Anak (Review Hari 9)



Tips menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah untuk pertama kali adalah anak bisa tahu bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya. Apa saja yang harus disampaikan: Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja. Kedua, yakinkan kepada mereka bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat. Ketiga, menyentuh bahu dan kepala mereka ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dan anak. Keempat, sampaikan kepada anak kita tentang mimpi basah & mani. Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah. Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar/mandi junub.

Setelah kita terangkan, minta kepada anak untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan. Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dulu bagaimana cara menyampaikannya. Hal inj silahkan supaya komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Mengenalkan mentruasi pertama pada anak perempuan, sejatinya memiliki trik yang sama dengan menjelaskan perihal mimpi basah pada laki-laki. Kita perlu menjelaskan tentang apa dan bagaimana menstruasi. Mengapa menstruasi terjadi, cara membedakan darah menstruasi dan bukan, cara membersihkan pembalut serta tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika menstruasi.

Menstruasi perlu dijelaskan pada anak laki-laki maupun perempuan, supaya mereka waspada. Menjelaskan tentang menstruasi memang tidak bisa instan, butuh waktu dan proses. Bagi anak perempuan, mengajak mandi bersama ketika menstruasi bisa menjadi salah satu pembelajaran penting. Ketika moment mandi bersama tersebut, kita bisa mengajarkan anak tentang tata cara mandi ketika menstruasi atau setelah menstruasi, membersihkan pembalut, dan sebagainya.

Referensi
Diskusi Kuliah Bunda Sayang Batch 3 Materi Fitrah Seksualitas. 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...