Langsung ke konten utama

Evaluasi Berbasis TIMMS


TIMMS merupakan studi Internasional yang dirancang dan diorganisasikan oleh The International Association for Evaluation of International Achievement (IEA) untuk membandingkan prestasi Matematika dan IPA di beberapa negara, dan dilaksanakan setiap 4 tahun sekali (Puspendik, 2015). Populasi sasaran TIMSS adalah semua siswa antara minimal berusia 9 tahun dan maksimal 13 tahun, atau pada siswa kelas 4 dan kelas 8.  Pada masing-masing jenjang, ruang lingkup asesmen sains TIMMS 2015 diorganisasikan dalam dua domain (Mullis, 2015: 30), yaitu a) domain konten, menentukan hal berkaitan dengan konsep untuk dinilai; dan b) domain kognitif, menentukan hal berkaitan dengan proses berpikir untuk dinilai yaitu tingkat pengetahuan (knowing), penerapan (applying), dan pemahaman  (reasoning). Masing-masing domain konten termasuk satu atau lebih area topik, dan masing-masing area topik terdiri dari beberapa topik.

Sains Kehidupan
Studi sains kehidupan pada siswa kelas 4 memberikan kesempatan untuk menuliskan keingintahuan bawaan dan memulai untuk memahami kehidupan di bumi dan sekitarnya. Pada level ini sains direpresentasikan dalam lima topik area, yaitu: a) karakteristik dan proses hidup organ; b) siklus kehidupan, reproduksi, dan hereditas; c) organisme, lingkungan, dan interaksi mereka; d) ekosistem; dan e) kesehatan manusia. Pada level ini, siswa mulai membangun pengetahuan dasar tentang bagaimana fungsi organisme dan bagaimana mereka berinteraksi dengan organisme lain dan lingkungannya.

Sains Fisika
Dalam studi sains fisika di kelas 4, siswa belajar tentang fenomena yang mereka amati dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan pemahaman konsep sains fisika. Topik area dalam studi ini, yaitu: a) klasifikasi dan bahan suatu benda dan perubahan benda; b) bentuk energi dan transfer energi; dan c) gaya dan gerak.

Sains Bumi
Sains bumi adalah study tentang bumi dan tempatnya dalam sistem tata surya, dan pada kelas 4 berfokus pada fenomena dan proses saat siswa mengamati dalam kehidupan sehari-hari. Topik yang penting untuk siswa kelas 4, yaitu: a) struktur bumi, karakteristik fisik, dan sumber daya alam; b) proses bumi dan sejarah; dan c) bumi dalam sistem tata surya

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...