Langsung ke konten utama

Membaca Sambil Duduk


Akhir-akhir ini lagi-lagi Alula menunjukkan kemampuan baru. Kepalanya mulai tegak. Ketika digendong posisi tiduran dia sudah tidak mau. Begitu digendong semi duduk kepalanya langsung ditegak-tegakkan sambil manggut-manggut berusaha menahan supaya kepalanya tetap kuat. Begitulah tahap perkembangan bayi usia 3 – 6 bulan, yaitu kepalanya mulai tegak, bayi mulai dapat menahan berat kepalanya.

Melihat kemampuan dan keinginan Alula yang kuat untuk menahan kepalanya, saya semakin bersemangat untuk menstimulasi Alula. Saya mulai sering membantu Alula duduk. Mula-mula saya mendudukkannya di pangkuan saya, masih full bersandar di dada saya. Kemudian, perlahan saya geser posisi Alula, sehingga hanya tangan saya yang menahan badannya. Pada posisi itu, kepala Alula sudah bisa tegak tanpa bantuan. Melatih posisi duduk ini sangat bagus untuk mendukung perkembangan motorik kasar bayi.

Supaya kegiatan latihan duduk tidak membosankan, saya menggunakan media buku bantal sebagai pengiring aktivitas duduk Alula. Buku bantal yang dipakai Alula kali ini agak berbeda dibandingkan buku bantal yang Alula punya sebelumnya. Buku bantal yang baru ini ada tekstur tertentu yang bisa Alula raba. Buku bantal bertekstur yang Alula punya berjudul “Ke Mana Perginya Uli si Ulat”. Sembari saya membacakan buku, saya juga menggerak-gerakkan tangan Alula untuk meraba-raba tekstur buku yang tak rata. Alula belum paham jika ia bisa mulai belajar meraba, yang ia tahu begitu saya sodorkan benda apapun akan dipegang erat, dilihat, kemudian dimakan. Maka pendampingan sangatlah perlu.

Buku bantal “Ke Mana Perginya Uli si Ulat” ini hanya terdiri dari empat halaman saja. Sangat tipis. Saya merasa perlu menambahkan beberapa cerita supaya Alula lebih kaya bahasa. Misalnya, dalam gambar ada sekumpulan lebah, saya sampaikan pada Alula tentang manfaat lebah, tempat hidup lebah, atau bahasa arabnya lebah. Dengan satu buku cerita, saya bisa mengeksplor cerita lain yang lebih banyak sehingga cerita untuk Alula bisa lebih variatif.

Aktivitas duduk sambil membaca ini bisa membuat Alula enjoy. Ia bisa duduk lebih lama dan bisa mengamati buku dengan lebih cermat. Jika sebelumnya aktivitas membaca bersama Alula dilakukan sambil tiduran, kali ini aktivitas membaca bersama Alula juga bisa dilakukan sambil duduk. Dan aktivitas ini lebih menyenangkan.



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP
#thinkcreative


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...