Langsung ke konten utama

Duo Bonjar Teman Alula


Bermain kreatif dengan bayi usia 4,5 bulan ini cukup membuat saya berpikir terus. Tak jarang saya merasa memerlukan referensi supaya permainan saya nyambung dengan usia Alula. Dari referensi yang berhasil ditemukan, masih harus dipilah-pilah apakah sesuai atau tidak dengan tahap perkembangan Alula. Kemarin saya mencari referensi tentang aktivitas-aktivitas yang bisa menumbuhkan kreativitas anak di usia balita. Salah satu aktivitas yang menumbuhkan kreativitas adalah bermain peran.

Menurut saya, bermain peran memang logis jika digunakan untuk menumbuhkan kreativitas. Karena dengan bermain peran, kemampuan bahasa, kognitif, dan sosio-emosional dapat tereksplor. Umur Alula yang masih bayi tentu belum bisa bermain peran sendiri. Oleh karena itu, sayalah yang bermain peran untuk Alula.

Permainan peran bersama Alula dibantu dengan media “bonjar” atau boneka jari. Boneka jari yang saya belikan untuk Alula ada 10 jenis binatang, namun yang sering digunakan hanya dua binatang saja yaitu kelinci dan bebek. Saya memperkenalkan dua binatang itu sebagai teman Alula, yang menyapa Alula ketika waktu bermain. Si bonjar kelinci bernama Cici dan bonjar bebek bernama Tweety.

Duo bonjar ini saya gunakan untuk menanamkan kebiasaan salam pada Alula. Saya memeragakan duo bonjar ini selalu mengucapkan salam ketika datang menemui Alula dan pergi meninggalkan Alula. Setelah mengucapkan salam, saya memeragakan duo bonjar untuk mencium Alula sebagai bentuk kasih sayang. Selain cerita aktivitas Alula, duo bonjar juga saya gunakan sebagai media mengenalkan Alula pada waktu shalat. Misalnya tiba waktunya shalat Dhuhur, maka saya akan memeragakan duo bonjar ini dan mengatakan pada Alula bahwa sudah tiba waktunya shalat Dhuhur, Alula harus tenang selagi ibu shalat.

Secara spesifik duo bonjar ini fungsinya untuk membiasakan salam dan mengingatkan Alula supaya tenang ketika tiba waktu shalat. Letak kreatifnya dimana? Terletak di kemampuan bahasa saya untuk membuat Alula mengerti dan tidak bosan dengan permainan saya. Dan, alhamdulillah... lama-lama Alula mengerti, ia lebih banyak tenang ketika tiba waktu shalat. Jadi saya bisa shalat dengan tenang sementara Alula berada di samping saya.



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP

#thinkcreative

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tong Setan dalam Tinjauan Fisika

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengendara Sepeda Motor Tidak Jatuh pada Permainan Tong Setan Tong setan adalah permainan atraksi sepeda atau sepeda motor yang bergerak di dalam tong berukuran raksasa. Permainan tong setan dapat dijumpai di pasar malam yang biasanya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Permainan tong setan menjadi menarik karena pengendara sepeda atau sepeda motor tidak terjatuh ketika mengendarai sepeda atau sepeda motor mengelilingi tong. Hal ini ternyata dapat pula dijelaskan secara ilmiah melalui bidang fisika. Fenomena yang terjadi pada tong setan adalah contoh gerak melingkar beraturan. Gerak melingkar beraturan ini menimbulkan gaya sentral yaitu gaya sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik benda ke arah pusat lingkaran supaya tetap melingkar pada lintasannya (Sariyanti, 2011). Selain gaya sentripetal, pada gerak melingkar beraturan juga berlaku gerak sentrifugal. Gerak sentrifugal ini berlawanan arah dengan gerak sentripetal. Adanya

Kajian Teoretis, Apa dan Bagaimanakah Allantoin Itu?

a.       Allantoin 1)       Karakteristik dan Sifat Allantoin Allantoin adalah senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh banyak organisme, termasuk hewan, bakteri dan tanaman. Allantoin dapat disintesis dari hewan maupun tumbuhan serta dianggap   aman dan tidak beracun. Allantoin berasal dari gabungan purin membentuk heterosiklik organik yang berasal dari gabungan purin (Gambar 1). Allantoin disbeut juga asam glikosiklik diuriede atau 5-Ureidhyantoin. Gambar 1.  Struktur Kimia Allantoin Allantoin, dalam bentuk murni berwarna putih, tidak berbau, berbentuk bubuk kristal, dapat larut di dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam di eter. Indeks Merck menjelaskan allantoin sebagai hasil dari metabolisme purin. Allantoin bersifat   non racun, non iritasi dan non alergi. Allantoin memiliki memiliki berat molekul 158,12 dan kelarutan dalam air adalah 0,5% dalam suhu 25 o C (Akema, 2008). Allantoin dapat larut dalam air

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding