Langsung ke konten utama

Peekabo Moments, Abadikan Moment Indah Bersama Si Kecil



Waktu menjadi salah satu dari sekian banyak hal yang tidak bisa kembali. Hanya sekali saja terjadi dan tidak bisa terulang. Apa yang terjadi beberapa detik yang lalu akan berlalu begitu saja kemudian hanya akan menjadi kenangan. Kenangan-kenangan itu akan semakin indah ketika kita mengingatnya setahun, dua tahu, atau berpuluh tahun kemudian.
Saya termasuk seseorang yang senang mengabadikan beberapa moment penting. Saya lebih sering mengabadikan moment melalui tulisan. Ketika saya sudah mempunyai bayi, ingin sekali saya mengabadikan moment-moment berharga dalam hidupnya. Kelak si kecil akan terkenang ketika melihat portofolio-nya di masa kecil.
Salah satu aplikasi yang bisa membantu menyimpan dan mengabadikan moment bersama si kecil adalah Peekabo Moments. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di playstore. Ketika Ibu membuka aplikasi ini, maka yang pertama kali terlihat adalah menu log in. Ibu diharuskan masuk menggunakan email atau akun facebook. Setelah berhasil masuk, selanjutnya Ibu ditawarkan untuk mengundang akun anggota keluarga yang lain misalnya ayah, kakek, nenek, om, tante, dan sebagainya. Undangan kepada banyak akun keluarga ini dimaksudkan supaya Ibu bisa berbagi moment bahagia si kecil dengan banyak anggota keluarga yang lain.
Ibu bisa mengupload foto si kecil sejak bayi hingga umurnya yang sekarang sehinggs semua moment bisa terekam. Di dalam Peekabo Moments, moment bahagia si kecil dapat disajikan dalam bentuk diary, audio, maupun foto dan video. Jadi, ketika Ibu menemukan moment penting bersama si kecil, Ibu bisa langsung menyimpannya baik foto, audio, maupun video. Setelah tersimpan, Ibu bisa berbagi bahagia bersama anggota keluarga lain.
Peekabo Moments tidak hanya digunaan untuk satu anak saja. Jika Ibu mempunyai beberapa anak, Ibu bisa memasukkan nama-nama semua anak di aplikasi ini sehingga semua moment anak bisa terekam. Ibu bisa menunjukkan hasil rekaman pada si kecil ketika ia dewasa nanti. Pasti si keci akan terharu dan bahagia.
Jika Ibu termasuk suka hal-hal sentimentil bisa mencoba aplikasi ini untuk berbagi kebahagian si kecil bersama anggota keluarga lain. Selamat mencoba...

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...