Langsung ke konten utama

Flash Back Aplikasi Buku Bumil dan Pregnancy+


Seperti namanya, Buku Bumil adalah aplikasi khusus untuk ibu hamil. Aplikasi ini saya gunakan ketika dulu masih hamil Alula bersamaan dengan aplikasi Pregnanci+. Buku Bumil memang tidak selengkap Pregnancy+, tapi cukup membantu bagi saya karena aplikasi ini tidak berbayar. Melalui Buku Bumil ini kita bisa mmengetahui detail perkembangan janin sesuai umurnya. Misal di umur 7 bulan janin sudah mulai bermimpi, cegukan, dan sebagainya. Kita juga bisa tahu hari perkiraan lahir bayi.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur perhitungan usia bayi, berat badan bayi dan ibu yang ideal sesuai umur kehamilan, dan tentang apa saja yang harus disiapkan menjelang kelahiran. Setiap harinya kita bisa memantau, kira-kira di umur sekian apa aja ya yang sudah dilakukan bayi di dalam kandungan? Apa saja yang harus diwaspadai di umur-umur kehamilan tertentu. Misalnya, umur kehamilan trimester kedua harus waspada terhadap gejala preeklamsia, atau umur kehamilan trimester ketiga harus mulai paham tentang tanda-tanda persalinan, dan masih banyak lagi.
Aplikasi Buku Bumil ini menggunakan bahasa Indonesia dan lebih ringkas dibandingkan dengan Pregnancy+. Menurutku kedua aplikasi ini saling melengkapi ketika saya hamil. Saya setiap hari pasti membuka Pregnancy+, karena di situ ada ilustrasi wajah bayi setiap harinya. Dan wajahnya beda-beda. Saya jadi membayangkan wajah bayi di rahim saya juga sedang mengalami pertumbuhan seperti yang saya lihat. Kadang saya gemas sendiri ketika melihat ilustrasi wajah bayi dan dalam ilustrasi tersebut bayi sedang terlihat lucu. Saya juga suka membuka fitur perbandingan berat bayi dengan buah-buahan tertentu. Misal di awal kehamilan besar bayi diibaratkan hanya sebesar biji, kemudian menjelang persalinan besar bayi sudah menyerupai semangka.
Buku Bumil biasanya saya lihat setelah Pregnancy+. Jadi saya seperti mencocokkan kejelasan info dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Cukup membantu. Jadi tidak mudah panik namun juga tetap selalu waspada. Aplikasi ini bisa digunakan untuk ibu-ibu yang sedang hamil.

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Rumahku Madrasah Pertamaku"

Judul Buku : Rumahku Madrasah Pertamaku (Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak) Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut Penerbit : Maskana Media (Imprint Pustaka Rumah Main Anak) Cetakan : kedua, Januari 2019 Jumlah Halaman : 184 halaman Pertama kali melihat iklan masa PO buku ini, saya langsung tertarik untuk memesannya. Saya memang senantiasa tertarik pada buku parenting . Ketidaksempurnaan dalam diri saya membuat saya ingin terus memperbaiki supaya kelak saya bisa mendidik anak-anak sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul inginkan. Setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu, akhirnya buku ini berada di pelukan saya. Desain dan layout buku yang menarik membuat saya ingin segera membacanya. Kemudian, saya bacalah buku ini, mengalahkan tumpukan buku lain yang belum sempat terbaca. "Rumahku Madrasah Pertamaku" begitulah judul buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengingatkan saya kembali tentang betapa berpengaruhnya lingkungan rumah terhadap karakter a...

Review: Smart Hafiz Mempersiapkan Si Kecil Anti Smartphone

Akhir-akhir ini sering saya lihat anak-anak sudah susah terlepas dari gawai. Gawai yang mereka pakai biasanya jenis smartphone. Tak hanya anak-anak, balita bahkan batita juga sering saya lihat mulai menggunakan barang elektronik ini. Bagi saya, hal tersebut kurang mendidik. Anak-anak terutama balita seharusnya bermain untuk melatih kemampuan motorik mereka. Anak-anak yang lebih besar seharusnya bisa membangun interaksi dengan teman sebaya maupun orang di sekitarnya, bukan bersifat antisosial. Nah., latihan kemampuan motorik dan membangun kemampuan sosial ini yang tidak ditemukan dalam smartphone. Anak-anak cenderung pasif ketika menggunakan sartphone. Apalagi jika smartphone tersebut terhubung dengan internet. Anak usia 3 tahun pun bisa mengakses Youtube dan berselancar mencari video-video yang disukainya. Jika sudah terlanjur demikian, anak akan susah disapih dari benda bernama smartphone ini. Ketika kita ingin menyapih anak dari smartphone tantangannya lebih besar dibanding...

Pojok Bermain Lula

Bermain menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak termasuk usia bayi. Bermain dibutuhkan anak-anak sebagai sarana eksplorasi sekaligus sebagai sarana bermain peran. Melalui bermain, anak-anak bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ia bisa mengenal berbagai bentuk benda, warna, halus kasar, besar kecil, dan sebagainya. Ketika ia memainkan sesuatu, ia berarti melihat dan memegang lebih dekat apa yang anak tersebut mainkan. Demikian pula dengan bermain peran. Dalam kegiatan bermain, kadang anak berperan seolah-olah menjadi penjual, ibu, dokter, pembeli, guru, atau pekerjaan lainnya. Peran yang dimainkan anak-anak bisa membantu memperkaya kosa kata yang dimilikinya. Apakah terdapat hubungan antara bermain dan mendidik? Menurutku bermain erat kaitannya dengan mendidik terutama bagi anak-anak di usia balita. Ketika bermain, ia sekaligus dapat belajar banyak hal. Misalnya, dalam permainan kubus meraba untuk bayi usia 6 bulan. Ketika bermain kubus meraba, bayi dapa...