Buku ini berisi sekelumit sejarah Temanggung. Tak banyak sumber yang menguak asal muasal Kabupaten Temanggung. Saya pun belum pernah membaca sumber selain buku ini, karena buku-buku sejarah di sekolah pun tak pernah membahasnya. Buku ini membuat saya lebih paham tentang masa-masa sebelum kabupaten ini berdiri. Proses berdirinya Kabupaten Temanggung ternyata telah melewati berbagai peristiwa sejak zaman kerajaan hingga kependudukan Belanda dan Jepang.
Masa kerajaan diawali sejak zaman pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dan ada kaitannya pula dengan raja Rakai Pikatan. Oh.. mungkin itulah benang merah di balik nama kolam renang Pikatan yang terkenal di Temanggung. Sebelum resmi bernama Temanggung, wilayah ini dahulu bernama Menoreh. Mungkin karena letaknya dekat dengan bukit Menoreh di Magelang. Ibukota kabupaten pun dulu di Parakan, bukan di Temanggung.
Mengapa ibukota kabupaten dipindahkan? Pada waktu itu muncul pemikiran bahwa Parakan telah ternoda karena menjadi tempat pertumpahan darah. Hal tersebut menjadi alasan terkuat perlunya memindah ibukota kabupaten ke sebuah tempat yang "bersih". Hingga saat ini Parakan masih menjadi tempat yang ramai. Maklum saja, tempat ini pernah menjadi ibukota kabupaten.
Pasca kemerdekaan pun, masih banyak peristiwa memilukan di Temanggung. Sejarah yang paling saya ingat adalah peristiwa pembantaian di Jembatan Kranggan. Bahkan diceritakan bahwa Sungai Progo seperti sungai darah, akibat banyaknya korban jiwa yang mengalami pembantaian. Monumen di dekat jembatan menjadi monumen untuk mengenang peristiwa ini.
Demikian sekelumit sejarah Kabupaten Temanggung. Tak banyak referensi yang membahas sejarah ini, sehingga saya tak bisa membandingkan ceritanya. Namun, buku ini bisa digunakan sebagai salah satu bahan bacaan sejarah yang perlu dibaca untuk memperkaya khazanah pengetahuan.
#readingchallengeodop
#onedayonepost
#RCO
#tantanganRCOlevel3
#tantangan2
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting... 😁😁